Muntok, (ANTARA Babel) - Petani sayur yang berada di tepi waduk PDAM Muntok, Kabupaten Bangka Barat, khawatir lahannya terendam air tampungan yang terus meninggi seiring lebatnya hujan yang terjadi beberapa hari terakhir.
"Penambalan tanggul sisi bawah yang jebol tidak disertai saluran pembuangan, sehingga air waduk terus meninggi dan jika terjadi hujan terus selama empat hari saja pasti lahan kami terendam air," kata A Cit, petani setempat di Muntok, Sabtu.
Ia menjelaskan, tanggul waduk PDAM Muntok, pada Jumat (4/1) jebol di dua tempat yaitu di bagian atas karena tidak mampu menahan derasnya laju luapan air dari Sungai Ketok dan bagian bawah karena volume air waduk meningkat drastis sementara dinding sisi bawah hanya memiliki ketebalan sekitar 20 meter, dengan ketebalan tanggul yang tidak memadai, tanggul itu juga hanya berupa tanah gembur sisa galian tambang yang ditumpuk tanpa adanya pemadatan sehingga mudah jebol jika terkena air.
A Cit mengatakan, pada kejadian itu pihaknya dirugikan karena sebagian tanaman sayurannya ikut terbawa derasnya arus air yang terjadi waktu itu, namun tidak semua tanaman ikut hanyut.
"Sisa tanaman yang ada, saat ini terancam terendam air karena tanggul bawah yang ditambal menggunakan tanah sisa galian terlalu tinggi, seharusnya mereka juga membuat pembuangan air yang berada di bawah ketinggian lahan kami agar tidak meluap," katanya.
Menurut dia, semakin tingginya kapasitas air dalam waduk PDAM Muntok, selain mengancam tanaman sayurannya juga dikhawatirkan akan menggenangi kebun durian yang berada di dekat lahan sayurannya.
"Durian ini ditanam kakek kami dan sampai saat ini menjadi salah satu andalan keluarga untuk menyokong perekonomian kelurga, kalau sampi terendam air dikhawatirkan akan mengganggu pertumbuhannya dan bisa saja mati," kata dia.
Dalam peristiwa jebolnya tanggul itu, dia juga sampai saat ini kesulitan mencapai kebunyang berada di seberang tanggul yang jebol karena akses jembatan yang dibangunnya beberapa waktu lalu rusak dan sampai sekarang belum diperbaiki.
"Kami minta pemerintah membantu membangun jembatan seperti semula karena itu merupakan satu-satunya akses menuju kebun di seberang," kata dia.
Selain itu, ia mengharapkan, dinding tanggul sisi bawah untuk segera dibuatkan saluran air untuk menjaga ketinggian air waduk dengan memperhitungkan ketinggian lahan miliknya.
"Yang harus segera dilakukan PDAM Muntok dan PT Timah Tbk sebagai pemilik kuasa penambangan di bawah waduk yaitu membuat saluran buangan air, kalau jembatan mungkin secara swadaya kami sendiri masih mampu membangunnya kembali karena materialnya sudah kami beli beberapa waktu lalu," harapnya.
Petani khawatir lahan terendam air waduk PDAM
Sabtu, 12 Januari 2013 22:17 WIB