Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Suasana peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1441 Hijriyah bertepatan 9 November 2019 di kalangan masyarakat di Kabupaten Bangka, berlangsung meriah di mana di antara warga saling berkunjung ke rumah-rumah saudara, teman dan tetangga mirip suasana Hari Raya Idul Fitri.
Pantauan ANTARA, Sabtu, sejak pagi warga saling berkunjung ke rumah untuk bersilaturahum terutama wargaq yang muda mendatang rumah saudara yang lebih tua atau orang-orang yang dituakan di desa setempat.
Warga Kelurahan Sinar Baru, Sungailiat, Adi Muslih menyebutkan suasana bersilaturahim dengan saling mengungjungi rumah warga sudah berlangsung lama setiap perayaan peringatan Maulid nabi Muhammd SAW.
Warga yang merayakan juga menyajikan sejumlah jenis makanan, minuman termasuk ada yang menyediakan ketupat, opor ayam untuk para tamu dan makanan lainnya," katanya.
Dia mengatakan, sebelum warga saling berkunjung kesanak saudara, terlebih dahulu biasanya melakukan kegiatan di masjid untuk mendengarkan ceramah dan "Nganggung" atau makan di masjid yang dibawah oleh jamaah.
"Tradisi ini sudah turun temurun dilakukan oleh warga di sejumlah desa situasinya lebih ramai dibandingkan perayaan lebaran karena warga desa yang tidak berayakan biasanya turut berkunjung," jelasnya.
Dia mengatakan, melalui peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dapat meneladani sifat-sifatnya dengan cara meningkatkan ukhuwah silaturahmi dan saling maaf memaafkan.
Sementara perayaan maulid yang sama diselenggarakan oleh warga Desa Tanjung Ratu, Desa Kayu Besi dan beberapa desa lainnya.
Ahmad warga Desa Tanjung Ratu mengatakan, perayaan maulid nabi di desanya cukup meriah karena banyak warga dari desa lain yang berkunjung ke desanya untuk bersilaturahmi baik ke saudaranya atau teman.
"Banyak warga dari desa lain yang sengaja datang untuk bersilaturahmi saling minta maaf sambil menikmati hidangan yang disediakan oleh tuan rumahnya," katanya.
Suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan saling berkunjung ke rumah di antara warga juga menjadi tradisi di daerah hulu sungai sejumah kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan.
Setiap keluarga merayakan dengan menyediakan hidangan seperti ketika mengundang warga untuk acara syukuran.