Samboja (Antara Babel) - Produsen ban PT Bridgestone Tire Indonesia melanjutkan dukungannya dalam membantu pelestarian orangutan di kawasan Samboja, Kalimantan Timur yang dikelola Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS).
Menurut Yasuhiro Ukegawa, Marketing and Sales Director PT Bridgestone Tire Indonesia di Samboja Rabu, bantuan bertajuk "Ecopia Orangutan Support" yang diberikan Bridgestone melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) itu sudah berjalan sejak 2012.
"Kami sangat bangga sekali dapat melanjutkan kembali kontribusi terhadap lingkungan dengan memberikan donasi untuk kelanjutan rehabilitasi dua orangutan, si Obi dan si Elder. Kami berharap donasi kami dapat digunakan secara maksimal oleh BOS dalam rangka untuk memberikan pelatihan ketrampilan yang baik terhadap dua orangutan adopsi kami sehingga mereka dikemudian hari memiliki ketrampilan yang mandiri dan memadai pada saat dikembalikan ke rumah mereka di hutan," tambah Ukegawa.
Selain membantu proses rehabilitasi dua orangutan itu Bridgestone juga membantu pelestarian 1 hektar lahan hutan serta memberikan sejumlah ban mobil berjenis off road untuk kegiatan operasional BOS, yayasan yang fokus pada pelestarian dan perlindungan Orangutan khususnya orangutan Kalimantan di Indonesia.
Total donasi yang sudah Bridgestone sumbangkan semenjak tahun 2012 adalah berkisar Rp1,1 miliar termasuk donasi tahun ini yang berkisar Rp400.000.000.
Chairman BOS Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih yang dikenal sebagai sosok yang aktif dalam pelestarian dan perlindungan Orangutan Borneo mengatakan, "Kami sangat bersyukur sekali dan bangga dapat melanjutkan kembali kerjasama dengan PT Bridgestone Tire Indonesia untuk menjadi salah satu donatur bagi Orangutan Borneo kami." Tentunya sumbangan itu akan memberikan dampak berarti bagi keberadaan Orangutan Borneo yang berada di lokasi rehabilitasi Yayasan BOS, katanya.
"Semakin banyak perhatian yang diberikan oleh pihak luar seperti yang diperlihatkan PT Bridgestone Tire Indonesia ini, maka akan semakin mempercepat proses pelestarian dan pelepasan orangutan Borneo agar mampu bertahan hidup di habitatnya." Sementara manajer di BOS, Agus Irwanto, menyebutkan bahwa orangutan-orangutan yang dalam rehabilitasi BOS di Samboja sebagian besar merupakan hasil sitaan BKSDA dari masyarakat.
Kewenangan BOS cuma merehabilitasi dan mempersiapkan orangutan-orangutan itu untuk kembali ke habitatnya sementara penyitaan dari masyarakat merupakan kewenangan BKSDA.
Di pusat rehabilitasi Samboja yang dilengkali sekolah orangutan itu saat ini terdapat 208 ekor orangutan yang masih dalam proses rehabilitasi.
