Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Ratusan Batang Pohon Karet milik Warga Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diduga tercemar limbah tambang yang beroperasi di daerah itu.
"Limbah tambang berupa air bercampur lumpur ini berasal dari salah satu tambang yang jebol, sehingga kebun saya tercemar," Kata Warga Toboali, Priyadi (62) di Toboali, Kamis.
Ia mengatakan kebun yang tercemar limbah tambang tersebut seluas satu hektar dengan tanam tumbuh batang karet sebanyak 1000 pohon dan telah berusia 9 tahun.
"Saya khawatir pak akibat limbah ini pohon karet saya hampir mati semuanya, dari 1000 pohon yang ditanam sudah 200 pohon yang mati, padahal melihat usianya beberapa tahun lagi sudah bisa di sadap " katanya.
Ia menjelaskan pemilik tambang tersebut sudah pernah mencoba berkomunikasi menghubungi untuk mengganti rugi, namun tidak sepadan dengan jumlah pohon karet yang tercemar.
"Pemilik tambang sudah sempat menawarkan ganti rugi, namun harga yang di tawarkan tidak sesuai dengan kerugian yang kami terima," kata dia.
Anak Angkat Pariyadi, Susi mengatakan kedua orang tua berharap pemilik tambang tersebut dapat memberikan ganti rugi yang sesuai dengan kerugian yang ada.
" Kalau mau bicara berapa biaya kerugian mencapai Ratusan juta rupiah mengingat pohon karet tersebut merupakan bibit unggul, sudah ditanam selama sembilan tahun dan belum pernah di sadap," kata dia.
Kendati demikian, Pemilik Tambang sempat menawarkan kepada kedua orang tua angkatnya konpensasi ganti rugi terhadap ratusan pohon karet yang tercemar limbah.
"Pemilik tambang sempat berdalih, bahwa limbah tambang tersebut bukan berasal dari tambang miliknya.Pemilik tambang tersebut menuduh tambang lainnya dan air hujan yang menjadi penyebab lahan pohon karet ayah saya terendam limbah tambang," kata dia.
Ratusan pohon karet warga Toboali tercemar lumpur limbah tambang
Kamis, 26 Desember 2019 15:40 WIB