Sungailiat,Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani di daerah itu tetap menanam lada dan tidak terpengaruh kondisi naik turunnya harga lada di pasaran.
"Lada ini adalah kebutuhan tahunan jadi kami memotivasi petani agar tetap menanam lada," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Hamzah di Tanjung Pandan, Rabu.
Ia menjelaskan, turunnya harga lada membuat semangat para petani untuk menanam lada di daerah itu berkurang sehingga berpengaruh terhadap nilai tukar petani.
"Kalau kendala secara teknis di lapangan seperti hama tidak terlalu signifikan. Para petani hanya mengeluhkan soal harga lada yang turun," ujarnya.
Menurut dia, harga rata-rata lada pada 2019 di tingkat pengumpul sebesar Rp41 ribu per kiogram, sedangkan harga lada tertinggi sebesar Rp50 ribu pada Juni.
"Namun semakin ke sini harga lada semakin turun," katanya.
Ia berharap petani dan tanaman lada Kabupaten Belitung dapat terus eksis dan mulai melakukan perubahan dalam budi daya tanaman ladanya.
"Kami mendorong para petani menggunakan tajar hidup kalau sekarang baru sekitar 25 persen petani yang menggunakan tajar hidup," ujarnya.