Koba (Antara Babel) - Warga Kecamatan Koba, Bangka Tengah, Bangka Belitung, Pahlevi berhasil melakukan pembudidayaan tanaman lengkeng dengan hasil panen mencapai tujuh ton.
"Kata orang tanah Bangka tidak cocok bagi tanaman lengkeng, saya tertantang dan mencoba membudidayakannya dan ternyata berhasil," ujarnya di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, saat ini terdapat sebanyak 150 batang lengkeng yang sudah siap panen di atas tanah seluas dua hektare.
"Saya sudah menekuni pembudidayaan tanaman lengkeng ini selama delapan tahun, sudah sering panen dan sekali panen mencapi tujuh ton," ujarnya.
Memang kata dia, butuh kerja keras dan ketekunan dalam berkebun lengkeng untuk memdapatkan hasil yang memuaskan, apalagi tanah di Bangka sedikit lebih gersang dibanding daerah lain.
"Saya bermulai dari tekad yang kuat dan kemauan yang keras, pemeliharaan rutin mulai dari tanam hingga masa panen. Saya mempekerjakan tukang kebun untuk memelihara tanaman ini," ujarnya.
Menurut dia, kondisi buah lengkeng di Pulau Bangka berbeda dengan daerah lain seperti Pulau Jawa yang dipengaruhi struktur tanah dan geografis daerah.
"Kalau di daerah lain, isi lengkeng sedikit tebal dan buahnya besar. Sedangkan di Pulau Bangka buah lengkeng kecil, isi tipis namun memiliki kelebihan sangat manis," ujarnya.
Pahlevi mengatskan, ada beberaoa kendala yang dihadapi saat lengkeng sudah mulai berbuah yaitu binatang kelelawar dan tupai.
"Kelelawar dan tupai musuh nomor satu bagi petani lengkeng yang harus diwaspadai karena dua hewan ini selalu mengganggu buah lengkeng sehingga menjadi rusak," ujarnya.
Namun demikian, dia sudah mengantisipasi sebelumnya tentang cara mengusir kelelawar dan tupai agar buah lengkeng yang sudah mulai matang tidak diganggu.
