Pangkalpinang (ANTARA) - Bangka Belitung memang masih berstatus kesiapsiagaan dalam kasus Covid-19 atau virus korona, walaupun begitu, Babel harus selalu siap siaga untuk menangani kemungkinan terjadinya kasus tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, Mulyono Susanto, saat meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Marsidi Judono, Kabupaten Belitung (12/02).
Mulyono menambahkan bahwa pemerintah mengaktifkan kembali Keputusan Menteri Kesehatan tentang penetapan rumah sakit rujukan penanggulangan flu burung yang ditetapkan pada tahun 2017 untuk menangani kasus Covid-19. "Terdapat 100 rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia, termasuk RSUD Marsidi Judono dan RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang. Ditambah lagi dengan RSUD Dr. (HC) Soekarno sebagai rumah sakit rujukan regional," ungkapnya.
"Apalagi Belitung memiliki bandara dengan penerbangan internasional. Dengan terbukanya pintu masuk negara, kita harus mewaspadai orang asing atau manca negara yang sudah melakukan perjalanan terkait negara endemik Virus Corona," tambah Mulyono.
Baca juga: Babel fokuskan kelola wisatawan domestik antisipasi dampak corona
"Dinkes Babel akan terus memantau dan siap mendampingi rumah sakit rujukan dalam upaya menyempurnakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menghadapi pasien dengan Covid-19," tegas Mulyono.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Marsidi Judono, Hendra, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi mengenai penanganan yang akan dilakukan terkait Covid-19. "Salah satu yang dibahas adalah mengenai anggaran. Setelah menginventarisasi kebutuhan dalam mengantisipasi Covid-19, pihaknya menganggarkan dana kurang lebih 800 juta rupiah," ungkap Hendra.
"Dana tersebut akan digunakan untuk membangun sarana prasarana, bahan habis pakai, obat-obatan, dan lain-lain. Dan lagi, tim kami juga perlu melakukan simulasi penanganan Covid-19. Alur pelayanan harus jelas, apalagi kasus Covid-19 bukanlah kasus biasa. Satu saja terjadi kasus, berarti kasus ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi virus Corona, KSOP Tanjung Pandan perketat pengawasan kapal asing
Hendra mengakui bahwa anggaran menjadi salah satu kendala. "Untuk ini, kami harus menyesuaikan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) rumah sakit. Beberapa ruang kami sudah siap, tapi tetap harus disempurnakan agar sesuai standar," tambah Hendra.
"Kami juga akan segera melakukan kaji banding simulasi penanganan pasien Covid-19 ke rumah sakit yang sudah siap dan matang persiapannya. Rencananya ke RSPI Sulianti Saroso. Kasus ini baru dan kita belum pernah menanganinya. Persiapan SDM ini menjadi panduan yang terarah sehingga tidak terjadi kepanikan," ungkap Hendra.
Bersama Kadinkes Babel, hadir Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Pangkalpinang, Bangun Dwi Cahyo, beserta jajarannya, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Babel, M. Rais Haru, serta tim medis RSUD Marsidi Judono.
Baca juga: Babel akan periksa kesehatan awak kapal kargo asing
Baca juga: Pemprov Babel kirim ribuan masker bantu mahasiswa di Taiwan
Berita Terkait
Kasus TBC meningkat, Pemprov Babel pastikan ketersediaan logistik
19 November 2020 19:52
Dinkes Babel: Sistem tracking percepat publikasi data penyebaran COVID-19
12 November 2020 20:01
Kadinkes Babel Jelaskan Pentingnya Social/Physical Distancing
26 Maret 2020 14:11
Pasien dalam pengawasan COVID-19 di Babel capai 17 orang
25 Maret 2020 20:12
Dinkes Babel harap Pelatihan Petugas Puskesmas se- Babel Berikan Pelayanan Promotif Preventif
18 Maret 2020 16:44
Dinkes Babel ajukan Rp5 miliar tangani pasien suspect corona
17 Maret 2020 11:02
Kadinkes Babel apresiasi pertemuan evaluasi kegiatan Binwil Kemenkes
12 Februari 2020 19:22
Babel komit dukung eleminasi TBC 2030
5 Februari 2020 13:48