Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengindentifikasi keluarga pasien suspect virus corona (COVID-19) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi Ir Soekarno Babel, guna mengantisipasi penyebaran virus berbahaya itu.
"Kami melakukan identifikasi dan keluarga pasien menerangkan bahwa benar pekan lalu pasien berkunjung ke Singapura bersama anaknya untuk melakukan cek ginjal, jantung dan diabetes yang diderita pasien," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel, Mulyono Susanto di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan keterangan keluarga pasien suspect corona ini, terhitung sejak 15 Februari kemarin, pasien mengalami batuk dan sesak nafas sehingga dibawa pihak keluarga ke RS Medika Stania-Sungailiat dan setelah dilakukan identifikasi, langsung dirujuk ke RSUP Ir Soekarno untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Saat ini pasien sudah di ruang isolasi dan diawasi ketat oleh tim medis, sehingga masyarakat diharapkan jangan panik dan tidak perlu khawatir, mengingat virus corona penularannya seperti TBC, hanya jika kita melakukan kontak dengan pasien," ujarnya.
Ia memastikan pasien suspect COVID-19 yang baru pulang dari Singapura tersebut sudah ditangani oleh tim medis dan pasien tidak boleh dikunjungi oleh pihak keluarga. Pihak keluarga yang sebelumnya kontak langsung dengan pasien juga dilakukan pemantauan oleh tim Dinkes Babel.
"Keluarga yang melakukan kontak dengan beliau juga kita pantau, ada tidak gejala demam, batuk dan sesak nafas selama 14 hari setelah kontak dengan pasien," katanya.
Dokter Spesialis Paru RSUP Ir Soekarno, dr.Liyah Giovanna SpP menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan terhadap pasien, pihaknya mencurigai bahwa keluhan yang dialami pasien hanyalah gejala penyakit pulmonari obstruktif kronis (PPOK) atau penyakit paru- paru.
"Enam hari sebelumnya pasien ini melakukan perjalanan ke Singapura untuk berobat, Saya curiga pasien ada penyakit PPOK, mengingat tadi malam pasien mengigau dan ini masuk gejala PPOK," ujarnya.
Namun untuk memastikan hasilnya, sementara ini pasien dirawat di ruang isolasi yang jauh dari ruang perawatan pasien lainnya.
"Pasien akan terus kami awasi sampai ada hasil dari Litbang, apakah benar pasien terkena corona virus atau tidak. Jika hasilnya tidak, pasien akan kita. pulangkan atau pindahkan ke ruang perawatan biasa, namun jika Iya akan kita tindaklanjuti penanganannya," ujarnya.