Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bangka Belitung mencatat, di tahun 2019 jumlah masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah berinvestasi di bursa saham mencapai 5.253 orang atau 0,36 persen dari jumlah penduduk yang ada di Babel.
"Jumlah investor kita sejak 2017-2019 terus meningkat, seiring berjalannya sosialisasi dan edukasi kita ke masyarakat," kata Kepala BEI Babel, Yoseph Karubuan, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan, sejak 2017, jumlah investor di BEI terus meningkat, dari 2.193, menjadi 3.479 di 2018, dan di 2019 mencapai 5.253 atau 0,36 persen dari total penduduk di Bangka Belitung.
"Dan di 2020 BEI Babel menargetkan dapat merangkul 4.000 investor baru melalui berbagai upaya seperti menggelar sekolah pasar modal, edukasi publik atau seminar, pameran di pusat keramaian dan membuka forum investor," ujarnya.
Selain terus meningkatnya jumlah investor, jumlah emiten juga bertambah, ada 674 emiten yang tercatat di bursa hingga akhir Januari 2020. Begitu juga jumlah sekuritas di KP Babel semakin bertambah dan kini ada 7 sekuritas di Babel.
Tujuh sekuritas itu yakni, IPOT, PT RHB Sekuritas, MNC Sekuritas, Philips Sekuritas, Phintraco Sekuritas, FAC Sekuritas dan Maybank. Sementara perusahaan go publik yang menginduk di Babel dan tercatat di Bursa Efek yakni, PT Timah Tbk.
"Meski di Babel baru PT Timah, namun perusahaan di daerah lain, banyak yang sudah go publik, karena sekarang ini perusahaan tersebut sadar bahwa tak harus menunggu besar dulu baru go public, tapi dengan go public mereka yakin akan cepat besar, karena akan ada suntikan modal yang bisa digunakan untuk pengembangan perusahaan," ujarnya.
Ia menambahkan, secara nasional, jumlah investor pasar modal tahun 2019 ada 2,4 juta dari jumlah penduduk di Indonesia, dan SID saham ada 1.118.041. IHSG, harga rata2 saham pernah tertinggi di 19 Februari 2018, mencapai 6.689,287.
Untuk market cap (market capitalisasi/valiasi dari keseluruhan modal perusahan di bursa efek) yakni, Rp 6,864 triliun. Pertumbuhan bursa di 10 tahun terakhir (Januari 2010 - Januari 2020) tumbuh 12,9 persen, dibanding GDP 43,3 persen.
Average trading value atau transaksi perhari mencapai Rp 6,37 triliun, dan dalam 10 tahun terakhir, trading value tumbuh 4,6 persen. Perusahaan yang go publik di Bursa efek ada 105 perusahaan, 76 perusahaan lokal dan 29 perusahaan join venture.
Berita Terkait
Gathering Bersama Media, BEI Pangkalpinang dan OJK Sumsel-Babel Update Perkembangan Pasar Modal
21 Maret 2024 14:15
Babel edukasi ASN tingkatkan investasi di pasar modal
21 Juli 2023 14:46
BEI Babel gelar sekolah pasar modal bagi ASN Belitung Timur
15 Juni 2023 22:21
Bangka Belitung dipilih BEI sebagai provinsi pertama GID di Indonesia
23 September 2022 13:51
Pemprov Babel resmikan Galeri Investasi Digital BEI
23 September 2022 13:13
Gubernur Erzaldi: Saatnya Masyarakat Babel Melantai di Bursa Efek Indonesia
13 Januari 2022 09:46
Gubernur Harap Bursa Efek Indonesia Fasilitasi Investasi Komoditi Unggulan Bangka Belitung
13 Januari 2022 09:45
Strategi dan Capaian Pengembangan Pasar Modal di Babel Tahun 2021
14 Oktober 2021 16:02