Pangkalpinang (Antara Babel) - Depot isi ulang air minum di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat karena minimnya pasokan air akibat kemarau berkepanjangan yang membuat mata air mengering.
"Sejak musimk kemarau atau kurang lebih sudah dua bulan sejak Agustus lalu kita sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena pasokan air sangat minim," ujar pemilik depot air isi ulang Najwa, Igun di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, biasanya mesin yang dimilikinya mampu mengisi 150-300 galon dalam satu hari, namun kini hanya bisa 75-100 galon saja karena pasokan air tidak tersedia dalam jumlah yang mencukupi.
"Kadang pembeli harus mengantre lama untuk menunggu galon mereka terisi penuh dan tidak sedikit pula pembeli yang pulang karena lelah mengantre," katanya.
Ia mengakui pada musim kemarau permintaan pelanggan meningkat, namun sulit untuk dipenuhi karena persediaan air terbatas.
"Padahal permintaan air isi ulang meningkat dibandingkan hari biasanya, sebab pembeli tidak hanya menggunakan air isi ulang untuk minum namun juga untuk memasak, mencuci sayuran dan sebagainya," ujarnya.
Ia mengaku sangat menyayangkan karena seharusnya musim kemarau menjadi momen yang tepat untuk meraup keuntungan, sebab kebutuhan air meningkat.
Sama halnya yang dialami Raihan, pemilik depot air isi ulang Sumber Bersih yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Dalam, Pangkalpinang.
"Pembeli yang datang tidak hanya mengantre namun juga harus pulang karena tidak kebagian air bersih," ujar Raihan.
Ia mengaku harus menaikkan harga air setiap galon dari Rp3.000 menjadi Rp5 ribu dikarenakan sulitnya air pada musim kemarau, sehingga untuk memenuhi pasokan air harus membeli air tanki dan menambah biaya produksi.
Depot Isi Ulang Kesulitan Pasokan Air
Rabu, 24 September 2014 21:35 WIB
"Sejak musimk kemarau atau kurang lebih sudah dua bulan sejak Agustus lalu kita sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat karena pasokan air sangat minim,"