Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan stok beras di gudang distributor cukup hingga lima bulan ke depan dan harga akan bertahan normal, sehingga dapat meringankan beban masyarakat di tengah menghadapi pendemi COVID-19.
"Saat ini stok beras di gudang distributor mencapai 4.783 ton dan harga bertahan normal Rp12.000 per kilogram," kata Kabid Perdagangan Disperindag Provinsi Kepulauan Babel, Armaini di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan sebanyak 4.783 ton stok beras tersebut tersebar di 14 gudang distributor sembako dengan rincian CV Sumber Alam Lestari 1.461 ton, PT Bina Purnama Bersama 250 ton, Cahaya Abadi 10 ton, Akon 100 ton.
Stok beras di gudang Perum Bulog Pangkalpinang 1.013 ton, Bulog Belitung 768,77 ton, PD Tiga Saudara 62 ton, Sumber Pangan 4 ton, Rantai Mas Abadi 150 ton, Menara Nusantara Persada 24 ton, UD Mawar 348 ton, Aris 390 ton, BTK Rudiman 182 ton dan CV Menara Nusantara 20 ton.
"Diperkirakan stok beras yang ada akan terus bertambah, karena pelaku usaha melakukan pasokan secara kontinue dari Pulau Jawa, Sumatera dan daerah sentra produksi lainnya," ujarnya.
Menurut dia ketersediaan beras yang cukup berlimpah ini, maka harga beras berbagai merek bertahan normal. Misalnya beras merek 118/AAA Rp12.200 per kilogram, RM Rp12.200 per kilogram, TR Rp12.100 per kilogram, Matahari Rp10.000 per kilogram.
"Alhamdulillah saat ini harga masih normal dan permintaan juga stabil bahkan cenderung mengalami penurunan sebagai dampak COVID-19," katanya.
Ia menambahkan pendemi virus corona yang telah mewabah di daerah sentra produksi beras belum menimbulkan dampak atau mengganggu distribusi berbagai kebutuhan pokok masyarakat di Pulau Bangka dan Belitung.
"Mudah-mudahan virus corona ini tidak mengganggu pasokan sembako ini, karena akan memperparah perekonomian masyarakat,apalagi menjelang puasa ramadhan," katanya.