Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan menyatakan kegiatan tes swab virus corona tahap pertama tim dokter dan medis COVID-19 akan mengambil 1.000 sampel sebagai langkah mendeteksi dan memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya itu.
"Untuk tahap pertama kita akan ambil seribu sampel," kata Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau hari pertama tes swab COVID-19 di Klinik Pratama Babel di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan pada hari pertama pelaksanaan tes swab kepada pasien dalam pengawasan, orang dalam pengawasan dan orang tanpa gejala COVID-19 ini sudah ada 30 sampel yang diuji oleh tim dokter dan medis virus corona dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Dengan alat PCR kita akan cepat mengetahui hasilnya, apakah hasil pengujian tersebut positif atau negatif hasilnya besok red-Kamis (23/4)," ujarnya.
Menurut dia untuk penghematan VTM (Viral Transport Medium) sebagai alat untuk mengambil sampel lendir, tes swab hanya akan diperuntukan bagi mereka yang hasil tesnya positif dengan alat sejenis rapid tes.
"Kita punya satu alat, mirip rapid tes, dengan tingkat akurasi diagram yang bisa dibaca mencapai 75 persen, jadi beda dengan rapid tes yang hanya 30 persen keakuratanya," katanya.
Bagi mereka yang hasil tesnya positif, untuk lebih meyakinkan, akan diambil swab guna dites dengan alat PCR, ini kita lakukan untuk menghemat Virus Transport Media (VTM), karena baru didatangkan 500 VTM.
Kendati saat ini pihaknya sudah memiliki alat PCR COVID-19. Gubernur Erzaldi Rosman tetap mengimbau kesadaran masyarakat untuk tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, jaga jarak dan selalu mencuci tangan.
"Yang pasti kita siap dengan segala keterbatasanya, tetapi ini harus kita lakukan, memutuskan mata rantainya, kita harus tau mana positif dan negatif, tidak bisa kita meraba-raba, dengan PCR ini, lebih cepat lagi mengetahui hasil negatif atau positif COVID-19," katanya.