Jakarta (Antara Babel) - Ketua DPC PPP Kabupaten Yalimo, Papua, Elia Yare mengaku dipecat oleh DPP PPP kubu Romahurmuziy karena tidak hadir dalam Muktamar di Surabaya 15 Oktober 2014 lalu.
"Di DPC saya dipecat. Awalnya saya diminta hadir di (Muktamar) Surabaya, saya bilang tidak bisa hadir karena belum waktunya muktamar dilakukan karena pemerintahan belum terbentuk. Akhirnya saya di-'SMS' akan diganti oleh Pak Bakhtiyar (Ketua DPC yang baru)," kata Elia Yare dijumpai dalam acara Muktamar VIII PPP di Jakarta, Jumat.
Eliya meyakini Muktamar PPP di Jakarta adalah yang sah, karena dilakukan setelah pemerintahan terbentuk. Hal itu sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam AD/ART partai.
"Seperti pasal 51 AD/ART, itu kan jelas kalau muktamar setelah pemerintahan terbentuk. Jadi saya tidak takut," ujar dia.
Sebelumnya PPP kubu Romahurmuziy atau Romi menggelar Muktamar VIII di Surabaya yang melahirkan kepengurusan baru PPP.
Kubu Romi dikabarkan melayangkan ancaman bagi kader-kader daerah yang tidak datang ke muktamar versinya tersebut.
Sementara itu muktamar versi Romi itu dinilai tidak sah oleh PPP pimpinan Suryadharma Ali.
Kubu Suryadharma menggelar muktamarnya sendiri sejak Kamis (30/10) hingga Ming.