Pemkab Bangka Barat mulai salurkan BST di Mentok

Mentok, Bangka Barat (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia mulai merealisasikan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kecamatan Mentok.

"Jumlah keseluruhan penerima manfaat BST di Kecamatan Mentok sebanyak 624 kepala keluarga (KK), setiap penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per bulan selama tiga bulan berturut-turut," kata Camat Mentok, Sukandi di Mentok, Ahad.

Penerima manfaat BST dari Kementerian Sosial di Kecamatan Mentok tersebut berasal dari empat desa dan tiga kelurahan, dengan rincian Kelurahan Tanjung sebanyak 70 KK, Sungaibaru 156 KK, Sungaidaeng 136 KK, Desa Airputih 36 KK, Belolaut 163 KK, Airlimau 40 KK dan Desa Airbelo 23 KK.

Dalam penyaluran BST di daerah itu, pemerintah menggandeng PT Pos Indonesia dan seluruh penerima manfaat akan mendapatkan undangan pengambilan bantuan sesuai jadwal yang sudah diatur.

"Warga datang mandiri ke kantor pos untuk mengambil bantuan, sedangkan bagi mereka yang berhalangan, misalnya karena cacat dan tidak bisa berjalan, silakan lapor ke kantor pos, nanti bantuan akan dikirim ke rumah," katanya.

Demi kelancaran pengambilan bantuan itu, diharapkan para penerima manfaat tetap mengikuti aturan kesehatan yang berlaku, yaitu datang ke kantor pos menggunakan masker, membawa KTP dan kartu keluarga asli.

Bupati Bangka Barat Markus mengatakan BST merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam membantu warga membutuhkan guna menjaga daya beli masyarakat.

"Saat ini masa yang cukup sulit, selain sedang terjadi pandemi virus corona, juga masyarakat sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah," katanya.

Penyaluran BST Kementerian Sosial di daerah itu mencapai lebih dari 6.000 penerima manfaat yang tersebar di enam kecamatan, berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) milik Kemensos.

"Penerima BST adalah warga yang dianggap layak menerima, terkena dampak ekonomi langsung akibat pandemi COVID-19 dan sudah dilengkapi dengan data, nama dan alamat, NIK dan nomor telepon sesuai nama dan alamat penerima manfaat," katanya.