Jakarta (ANTARA Babel ) - Seperti sebuah panggilan negara ("nation call"), begitu Naufal
Mahfudz menyebut awal karirnya masuk Perum LKBN ANTARA awal 2008 sebagai
General Manager Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum.
Sebelum berkarir pada lembaga kantor berita tertua Indonesia ini,
Naufal yang baru menerima Surat Keputusan Menteri BUMN sebagai Direktur
SDM dan Umum pada 23 Oktober 2012, sudah malang melintang dalam
pengembangan manajemen dan SDM di beberapa perusahaan.
Naufal dengan konsisten berkarir pada bidang pengembangan manajemen dan SDM selama kurang lebih 17 tahun.
Lulusan Sarjana Sosial Ekonomi dari Institut Pertanian Bogor tahun
1992 itu cukup lama berkarir pada salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) jasa konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero).
Di situ dia
memulai berkarir sejak menjadi Staf Senior Badan Pengembangan SDM dan
Manajemen pada 1995, hingga Manajer Biro SDM dan Umum, sebelum pindah ke
perusahaan multinasional elektronik Jepang, SONY Corporation pada Mei
2007, dengan jabatan terakhir General Manager of Human Resource di PT
SONY Indonesia.
"Ini seperti panggilan negara ketika saya diminta Direksi dan Dewan
Pengawas Perum LKBN ANTARA untuk mengikuti dan kemudian lulus uji
kepatutan dan kelayakan sebagai General Manager SDM dan Umum pada waktu
itu," ujar lulusan Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM
itu.
Ketika itu ia harus meninggalkan jabatan sama pada sebuah
perusahaan multinasional yang memberi gaji, fasilitas dan tunjangan yang
jauh lebih besar dari ANTARA.
Tantangan dan keinginan untuk
menyumbangkan ilmu dan keahlian yang dimiliki, diungkapkannya sebagai
motivasi bergabung di BUMN termuda ini.
"Beberapa kolega seprofesi mengatakan saya ini nekat meninggalkan
perusahaan multinasional yang mapan dan bergabung ke sebuah BUMN baru,
tapi dengan Bismillah saya yakin bisa, dan Alhamdulillah hingga saat ini
saya tetap bisa mencintai profesi dan pekerjaan saya," ujar ayah tiga
anak itu.
Ia menyebut berkarir di bidang pengembangan SDM adalah profesi
menyenangkan sehingga berbagai persoalan yang muncul ketika memasuki
Perum LKBN ANTARA dimaknainya sebagai pembelajaran yang akan dapat
dilalui dengan baik bila memiliki gairah kerja.
"Saya memaknai kerja itu sebagai ibadah, sehingga bila ada masalah
saya yakini Insya Allah selalu ada jalan keluar dan pasti ada hikmah di
balik itu semua," tuturnya.
Naufal mengatakan kelebihan bekerja di ANTARA adalah dapat
berdiskusi tentang banyak hal dengan para jurnalis yang menguasai
bidangnya, baik tentang politik, militer, ekonomi, sosial, budaya, dan
hal lain. "Saya tinggal bertemu saja dan berdiskusi," ucapnya.
Kini setelah hampir lima tahun bekerja di lembaga kantor berita ini
dan terpilih melalui proses "fit and proper test" oleh Kementerian BUMN
menjadi sebagai salah satu Direktur dalam kepemimpinan Saiful Hadi di
Perum LKBN ANTARA untuk lima tahun ke depan, Naufal lebih memantapkan
diri untuk terus melangkah dan berbuat yang terbaik untuk ANTARA.
"Saya akan melanjutkan hal-hal baik yang telah dirintis dan dibangun oleh Tim Direksi sebelumnya," ujarnya.
Dengan tegas dia mengatakan akan meneruskan dan memantapkan budaya
korporasi ANTARA yang terangkum dalam ICIC ("Integrity, Committed,
Innovate, Customer Focus").
Untuk itu, ia akan berupaya terus menciptakan iklim kerja nyaman guna mendukung produktivitas kerja karyawan.
"Saya
ingin Kantor Berita ANTARA jadi rumah yang nyaman bagi seluruh karyawan
ANTARA. Jika karyawan nyaman, Insya Allah gairah bekerja meningkat dan
potensi akan terus tumbuh teraktualisasi," papar pria yang mengidolakan
negarawan Mohammad Natsir dan tokoh manajemen Tanri Abeng itu.
Naufal juga bertekad akan terus meningkatkan kompetensi dan
kesejahteraan karyawan yang saling beriring. "Saya yakin jika kompetensi
tinggi dan dibarengi dengan terpenuhinya kesejahteraan karyawan oleh
perusahaan, Insya Allah produktivitas akan meningkat," kata pria
kelahiran Jakarta, 9 April 1967 itu.
Naufal berharap ANTARA segera bisa menjadi BUMN mandiri agar lebih
leluasa menjalankan program-program yang bisa diciptakan sendiri, dan
tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak lain.
"Karena itu, saya mengharapkan dukungan teman-teman untuk
bergandengan tangan secara tulus dalam memajukan ANTARA agar benar-benar
menjadi kantor berita berkelas dunia," ujar pemegang sertifikat
keprofesian bidang pengembangan manajemen dan SDM tingkat nasional
maupun internasional itu.
(J010*R016/C004)
Profil Direksi - Naufal Mahfudz ciptakan iklim kerja nyaman
Rabu, 24 Oktober 2012 10:37 WIB