Muntok, 4/2 (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, pada 2013 akan memberikan insentif kepada para guru Taman Pendidikan Al Quran (TPA) yang dinilai memiliki andil besar meningkatkan akhlak dan mental generasi penerus.
"Insentif ini sebagai salah satu bentuk perhatian pemkab dalam memberikan motivasi kepada para guru TPA yang selama ini sudah mengabdikan dirinya dalam membangun mental spiritual anak didik sejak usia dini," ujar Bupati Bangka Barat Zuhri M Syazali di Muntok, Senin.
Ia menjelaskan pemberian insentif akan disesuaikan dengan jumlah santri yang dididik dan jumlah santri yang berhasil diwisuda, sehingga nilai insentifnya tidak sama untuk masing-masing guru.
Menurut dia, TPA memiliki peran strategis dalam memengajarkan pendidikan agama anak usia dini, sehingga mereka dapat membedakan mana yang benar dan salah, serta dapat bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai ajaran dalam Al Quran.
"Jika anak didik sudah bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, insya Allah akan berperilaku baik sehingga tidak ada lagi tawuran antarpelajar, perkelahian antardesa atau dusun, sekaligus mewujudkan tercipta suasana kondusif di daerah," ujarnya.
Menurut dia, jika daerah sudah tercipta suasana kondusif maka masyarakat akan merasa tenang jiwanya dan pembangunan yang sedang digalakkan akan berjalan lancar, sehigga upaya mewujudkan Bangka Barat yang mandiri dan sejahtera cepat terwujud.
"Tanda-tanda masyarakat Bangka Barat yang mandiri dan sejahtera adalah apabila cerdas otaknya, sehat badannya, tenang jiwanya dan mapan ekonominya, ini akan cepat terwujud dengan situasi yang mendukung," ujarnya.
Menurut dia, dengan adanya insentif bagi setiap guru TPA di daerah itu dapat membantu motivai para guru agar memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
"Pada Minggu (3/2) kami juga sudah meresmikan TPA di Desa Pangkalberas, Kecamatan Kelapa, yang dibangun menggunakan dana PNPM, ini yang akan kami perhatikan ke depannya dimana peningkatan jumlah TPA ini diharapkan bisa menampung seluruh anak usia dini belajar agama," ujarnya.
Dengan semakin banyak anak yang belajar agama dengan guru yang punya motivasi tinggi, ia meyakini upaya menciptakan situasi kondusif dalam daerah akan mudah diwujudkan, ini akan berdampak pada kenyamanan menjalankan roda pembangunan daerah.