Jakarta (ANTARA) - Polsek Palmerah memastikan penemu bayi perempuan dibuang di RT 01/08 Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat merupakan ibu kandung dari sang jabang bayi.
Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan D (20), ibu sang bayi, telah merencanakan skenario tersebut agar keluarganya mau menolong dan mengadopsi bayi yang baru dilahirkan.
"Dari keterangan pelaku, bayinya diserahkan sama ibunya. Dia bilang kalau nemu bayi itu di depan rumah," ujar Supriyanto di Jakarta, Selasa.
Saat berusaha menemukan ibu pembuang bayi tersebut, polisi telah mencurigai pelaku sebagai warga sekitar.
Hal itu dikarenakan gang rumah di kawasan temuan bayi tersebut sempit sekali. Dengan lebar sekitar dua meter, maka kemungkinan orang dari luar kawasan tersebut tidak mengetahui adanya pemukiman penduduk dalam gang itu.
Bayi yang pura-pura ditemukan D tersebut langsung menjadi perhatian masyarakat sekitar. Tak lama, rumah D dipadati warga yang mau menyaksikan bayi tersebut.
Ketua RT setempat kemudian melaporkan temuan tersebut ke Polsek Palmerah untuk mengusut orang tua bayi itu.
Awalnya, polisi mendata warga di sekitar wilayah tersebut yang hamil dalam beberapa waktu dekat kejadian.
Kemudian polisi berusaha meminta keterangan dari D, sebagai saksi yang menemukan bayi tersebut pertama kalinya.
"Tapi saat itu D enggak ada di lokasi, karena setelah dia mengaku menemukan dan menyerahkan bayi kepada ibunya, dia langsung berangkat kerja," ujar Supriyanto.
Mencurigai hal tersebut, polisi memeriksa kamar D, dan benar saja, ditemukan bekas darah yang cukup banyak pada kasurnya yang diduga darah sehabis melahirkan.
Polisi menyimpulkan, D setelah melahirkan anaknya kemudian langsung berjalan-jalan dan mengaku kepada orang tuanya, dia menemukan bayi itu.
Kemudian polisi memancing D untuk bertemu, dan menangkap perempuan tersebut di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (9/8) malam.
"Akhirnya dia mengaku semuanya. Penyebabnya dia malu, karena bayi itu hasil hubungan gelap dengan pacarnya, tetapi pacarnya enggak punya uang untuk menikahinya," ujar Supriyanto.
Saat ini, bayi dan ibunya tengah menjalani perawatan medis dan isolasi mandiri di Puskesmas Palmerah, lantaran hasil tes cepat mereka reaktif.
Sambil menjalani perawatan, orang tua dan keluarga bayi tersebut akan dijadwalkan menjalani tes usap, dan lingkungan sekitar rumah D menjalani isolasi mandiri.