Sydney (Antara Babel) - Polisi Australia akhirnya menyerbu masuk Kafe
Lyndt di Sydney, Australia, yang menjadi tempat seorang pria bersenjata
menyandera sejumlah orang di dalam kafe itu.
Dua orang sandera
tewas dalam penyerbuan itu, entah terkena peluru saat baku tembak atau
dibunuh oleh si pelaku penyanderaan, sedangkan penyandera sendiri
ditembak mati polisi Australia.
Media Australia, salah satunya Sydney Morning Herald (SMH), mengidentifikasi penyandera sebagai Man Haron Monis.
Menurut
SMH, pria ini pertama kali mencuri perhatian polisi tujuh tahun silam
setelah mengirimkan surat-surat bernada kebencian kepada para keluarga
tentara-tentara Australia yang tewas di Afghanistan.
Tahun lalu dia didakwa menjadi otak pembunuhan mantan istrinya yang juga ibu dari dua anak.
Belum
lama ini dia didakwa melakukan lebih dari 50 kasus serangan seksual.
Dia juga mengaku sebagai guru spritiual yang disebut SMH mempraktikan
ilmu hitam di Sydney barat sepuluh tahun silam.
Monis dihukum 300
jam melakukan kerja sosial dan dituntut untuk berprilaku baik selama
dua tahun gara-gara mengirim surat kebencian kepada keluarga tentara
Australia, yang dia kirimkan melalui bantuan pacarnya Amirah Droudis.
Masalah
hukumnya ternyata tak berhenti karena pada November 2013 dia didakwa
melakuan pembunuhan mantan istrinya Noleen Hayson Pal. Pal ditikam dan
kemudian mayatany dibakar di sebuah apartemen di Werrington.
Sang pacar, Amirah Droudis, juga dituntut atas pembunuhan ini. Tetapi Monis sendiri dibebaskan dengan jaminan.
Lalu
April tahun ini, Monis diajukan ke pengadilan dengan dakwaan melakukan
kejahatan seksual terhadap seorang wanita di Sydney barat pada 2012.
Polisi
mendakwa Monis menjadi tabib yang beroperasi di Station Street di
Wentwothville. Berita penangkapannya telah mendorong para korban
melapor dan Monis pun terkena 40 dakwaan tambahan pada Oktober silam.
Monis
disebut-sebut memasang iklan di surat kabar dengan menawarkan jasa
konsultasi spiritual. Dia mengaku dirinya sebagai pakar astrologi,
numerologi, meditasi dan ilmu hitam.
Monis sempat memposting di
blognya bahwa tuduhan polisi itu sebagai bagian dari upaya memburu
dirinya. "Tapi Tuhan berkehendak Man Haron Monis untuk tidak akan
menghentikan aktivitas politisnya melawan penindasan," kata dia dalam
blognya sheikharon.com seperti dikutip SMH.
Menurut SMH, laman Facebooknya mendapat 14.725 "like" selama berlangsung penyanderaan, sebelum diblokir.
Ini Man Haron Monis, Si Penyandera Kafe Sydney
Selasa, 16 Desember 2014 13:45 WIB