Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mendukung peningkatan kapasitas pelabuhan dan alur pelayaran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mengoptimal konektivitas antarpulau dan ekspor komoditas khas daerah itu.
"Kami mendukung penuh program Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan dalam menggencarkan ekspor komoditas pertanian, perkebunan, perikanan dan produk UMKM lainnya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Republik Indonesia, Agus Santoso di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan dalam mempercepat pembangunan pelabuhan di Bangka Belitung, apalagi Babel merupakan wilayah kepulauan maka dibutuhkan infrastruktur yang memadai untuk mewujudkan konektivitas antarpulau dan pelayanan ekspor komoditas khas daerah ini ke negara tujuan.
"Kita tidak hanya mendukung peningkatan kapasitas pelabuhan dan alur pelayaran, tetapi juga upaya pemerintah provinsi dalam membangun terminal khusus (tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang berorientasi melayani keperluan ekspor," katanya tanpa menyebutkan besaran anggaran yang akan dikucurkan untuk mempercepat pembangunan pelabuhan dan alur pelayaran di Pulau Bangka dan Belitung.
Menurut dia dengan adanya terminal khusus (tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), maka Babel dapat secara langsung mengekspor komoditas pertanian, perkebunan, perikanan dan produk khas daerah lainnya ke negara tujuan ekspor.
"Langkah ini tentunya akan meningkatkan pendapatan negara, daerah dan perekonomian masyarakat di daerah ini," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel, K.A. Tajuddin mengatakan dukungan Kementerian Perhubungan ini akan berdampak baik terhadap konektivitas antar pulau dan pelayanan ekspor langsung komoditi dari Babel ke negara tujuan.
Ia berharap dukungan ini tersebut, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung dapat mengambil langkah dan program yang strategis dan mewujudkan peningkatan kapasitas pelabuhan dan alur pelayaran.
"Bangka Belitung sekarang ini tengah gencar-gencarnya melakukan ekspor komoditas pertanian berupa ekspor komoditas lada, cangkang sawit, serta lidi nipah ke luar negeri melalui pelayaran ke luar negeri," katanya.