Tarakan (ANTARA) - Sebanyak dua wartawan di Tarakan, Kalimantan Utara, cedera terkena semprotan water canon Polres Tarakan saat membubarkan aksi penolakan Omnibus Law di DPRD Tarakan, Rabu.
Kedua wartawan itu adalah Ifransyah fotografer dari Radar Tarakan dan Arif kontributor TVRI. Arif mengalami cedera bagian kepala dan lengan kirinya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas. Sementara, Ifransyah mengalami cedera tangan kanannya.
Keduanya mengalami kerugian, dimana kamera liputan mereka rusak karena kemasukan air dari semprotan dari water canon.
Demo yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa di Tarakan yang hendak masuk di lingkungan Gedung DPRD Tarakan. Selain itu, ada korban lain yakni satu mahasiswa dan satu warga.
Baca juga: Polisi tembak mati penyelundup sabu 60 kg
Berita Terkait
Konsul RI di Tawau-Malaysia mengusulkan "Omnibus Law" bidang digital
27 Juni 2024 10:47
Organisasi Profesi Kesehatan Babel tolak RUU Kesehatan Omnibus Law
3 Juni 2023 17:49
Hanya 31,2 persen publik tahu "Omnibus Law" UU Cipta Kerja
16 Oktober 2020 10:18
Lihut pastikan Omnibus Law tidak dikerjakan buru-buru
16 Oktober 2020 06:06
Rossdinal Salim menyebut omnibus law menebas "para rente" Amdal
13 Oktober 2020 10:29
Buruh di Belitung tolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja
7 Oktober 2020 22:03
Baleg kirimkan surat ke Pimpinan DPR laporkan RUU Ciptaker
5 Oktober 2020 13:46
KSPI harapkan UU 13/2003 tidak direvisi jika nanti ada Omnibus Law
25 Agustus 2020 15:12