Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan memerintahkan pemerintah kabupaten/kota untuk segera mengoperasikan alat polymerase chain reaction (PCR) guna mengoptimalkan pelayanan pemeriksaan usap COVID-19 dari masyarakat.
"Saya minta wali kota dan bupati segera mengaktifkan alat PCR bantuan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) tahun lalu, mengingat jumlah sampel 'swab' (usap) yang harus diteliti kian meningkat secara signifikan," kata dia di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan operasional alat PCR itu, sebagai langkah pemerintah memperbesar kapasitas dan mempercepat proses pemeriksaan sampel usap COVID-19 yang mengalami peningkatan cukup signifikan.
Pengoperasian PCR juga untuk mengatasi kapasitas Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Labkesda Babel ) yang sudah penuh.
"Saat ini, Labkesda Babel kewalahan mengurusi sejumlah sampel 'swab' dari Pangkalpinang dan Bangka Selatan yang berdatangan dalam jumlah yang sudah 'overload' (melebihi kapasitas)," katanya.
Kepala Labkesda Provinsi Kepulauan Babel dr. Astrid menyampaikan perkembangan COVID-19 meningkat satu bulan terakhir, di mana jumlah kasus mengalami kenaikan secara signifikan dan kelebihan kapasitas Labkesda Babel dalam memeriksa sampel usap.
"'Overload' sampel sudah terjadi sejak Desember 2020. Selama Desember saja, sampel masuk ke Labkesda Babel mencapai 9.500, sedangkan kapasitas reagen ekstraksi yang dimiliki hanya mampu untuk mengolah 8.000 sampel. Hal ini membuat labkesda mengalami kekurangan reagen ekstraksi," katanya.
Oleh karena ketersediaan reagen ekstraksi telah habis, petugas laboratorium hanya bisa melakukan ekstraksi secara manual, tidak bisa dilakukan dengan alat otomatis yang membutuhkan reagen. Jika dilakukan secara manual pemeriksaan hanya dapat dilakukan maksimal 80 sampel per hari.
"Selisih pemeriksaan yang bisa dilakukan lumayan banyak, jika menggunakan reagen ekstraksi bisa menguji 500 sampel dalam satu hari, sedangkan jika dilakukan secara manual hanya bisa mengolah 80 sampel setiap hari,” ujarnya.