Jayapura (ANTARA) - Personel gabungan Polres Nabire bersama Polres Intan Jaya sudah menangani kasus pembakaran pesawat terbang nomor registrasi PK-MAX yang membawa penumpang di Bandara Pagamba, Distrik Biandoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, oleh kelompok bersenjata.
Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi AM Kamal, di Jayapura, Kamis malam, mengatakan, pada sekitar pukul 09.00 WIT, pesawat MAF nomor registrasi PK-MAX yang dipiloti warga negara Amerika Serikat, Alex Luferchek, lepas landas dari Bandara Nabire membawa dua warga setempat tujuan Bandara Pagamba, di Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya. Bandara tujuan ini adalah bandara perintis yang dikelola MAF.
"Pukul 09.30 WIT pilot pesawat terbang MAF PK-MAX, Alex Luferchek, melaporkan via radio ke Kantor MAF bahwa pesawat terbang itu telah mendarat tiba di Bandara Pagamba secara baik," kata Kamal.
Selanjutnya, kata dia, pilot disuruh turun dari pesawat kemudian datang seseorang diduga anggota kelompok bersenjata yang berada di sekitar tempat pesawat terbang berhenti serta membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk.
"Atas kejadian itu pilot diamankan oleh para pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya. Kemudian pesawat terbang itu dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata," ujarnya.
Kabid Humas mengatakan, pembakaran pesawat terbang Quest Kodiak milik MAF itu kemudian terdeteksi Badan SAR Nasional Pusat dan menyampaikan kepada Yayasan MAF di Nabire untuk mengecek pesawat terbang nomor registrasi PK-MAX yang dipiloti Luferchek.
Dijelaskan, pada pukul 06.00 WIT Kamis, 7 Januari 2021, satu helikopter telah lepas landas dari Bandar Udara Wamena dengan pilot Kapten Natan Fagerlie untuk memindahkan Luferchek dari Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga
Kamal mengatakan, polisi menerima laporan, berkoordinasi dengan pihak terkait, menyelidiki dan menyidik kasus itu. "Kasus ini dalam penanganan Polres Nabire," ujarnya.
Ia mengatakan, Polres Nabire telah berkoordinasi dengan Polres Intan Jaya untuk ke lokasi kejadian karena lokasi kejadian di wilayah Polres Intan Jaya.
Namun upaya itu terkendala lokasi sebab hanya dapat dijangkau melalui jalur udara walau anggota akan sesegera menuju tempat kejadian.
Setelah dimintai keterangan, Luferchek langsung diberangkatkan MAF ke Jayapura untuk diperiksa dari aspek psikologis.