Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan pasien baru COVID-19 di Babel kembali bertambah 88, sehingga jumlah total orang terkonfirmasi virus corona 3.220 orang.
"Hari ini 88 orang terkonfirmasi COVID-19 sudah diisolasi secara ketat, sehingga menambah pasien dirawat di wisma karantina dan rumah sakit mencapai 685 orang," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan berdasarkan tabulasi data kasus pada Rabu (13/1) malam, pasien dinyatakan selesai isolasi 2.479 (bertambah 68), meninggal dunia 56 (bertambah 3), dalam isolasi/perawatan 685 (bertambah 88 - berkurang 68) dan kumulatif kasus konfirmasi 3.220 (bertambah 88).
Penambahan 88 kasus baru COVID-19 tersebar di Kota Pangkalpinang 1.243 (bertambah 42), Kabupaten Bangka 915 (bertambah 19), Bangka Tengah 463 (bertambah 11), Bangka Barat 178 (bertambah 7), Bangka Selatan 65 (bertambah 4), Belitung 298, Belitung Timur 58 (bertambah 5 kasus baru).
Baca juga: Gubernur Babel jalani screening vaksinasi COVID-19 tahap pertama
Sementara itu, 68 pasien selesai menjalani isolasi dan karantina serta dinyatakan bebas dari Covid-19 tersebar di Kota Pangkalpinang 41, Kabupaten Bangka 22, Bangka Barat 5 orang pasien.
"Kemarin lusa ada tiga orang pasien COVID-19 dengan sebaran Kota Pangkalpinang satu orang, Bangka satu orang, Bangka Selatan orang pasien dan telah dikebumikan sesuai protokol kesehatan pada semalam," ujarnya.
Menurut dia penambahan tiga pasien meninggal dunia ini, maka tingkat "kematian" orang yang terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bertambah menjadi berjumlah 56 (lima puluh enam) orang atau berada di angka 1,74 persen.
"Dalam dua bulan terakhir kematian orang kategori probable dan terutama suspek Covid-19 mengalami peningkatan cukup signifikan, dan hal ini sudah pasti menjadi keprihatinan kita dan kondisinya bisa dibilang sangat mengkhawatirkan," katanya.
Oleh karenaitu, pemerintah terus mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat secara individual maupun komunal, melalui kepatuhan mereka terhadap 3M, yaitu menjaga jarak dan menghindari kerumunan, menggunakan masker, serta mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
"Pencegahan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan 'vaksin' dan satu-satunya jalan agar infeksi kasus virus corona tidak meroket," katanya.