Koba, Babel, (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menyebutkan cuaca ekstrem dan ketersediaan bibit menjadi kendala dalam membudidayakan bawang merah.
"Kendala utama kita adalah kondisi cuaca dan bibit, sehingga berpengaruh terhadap produksi bawang merah," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah Sajidin di Koba, Senin.
Ia menjelaskan hingga sekarang tingkat keberhasilan panen bawang baik perorangan maupun kelompok petani hanya mencapai 50 persen.
"Rata-rata keluhan petani yaitu cuaca yang membuat tingkat hidup bawang menjadi rentan, ditambah pula kesulitan mendapat bibit yang berkualitas dari luar daerah," ujarnya.
Menurut dia, kemampuan ilmu petani dalam membudidayakan bawang merah juga belum begitu baik dibanding dengan membudidayakan tanaman lainnya, seperti cabai merah dan jagung.
"Kalau pembudidayaan cabai merah di daerah ini tingkat keberhasilannya sudah mencapai 95 persen, petani sudah memahami pola penanaman," ujarnya.
Menurut Sajidin, di antara upaya untuk bisa lebih berhasil membudidayakan tanaman bawang yaitu dengan melakukan penangkaran benih bawang merah dan mempelajari siklus tanam.
"Bibit yang ditanam sangat berpengaruh terhadap produksi, selama ini bibit kurang kebal dalam menghadapi cuaca ekstrem sehingga banyak yang mati. Penangkaran bagian dari solusi, agar bibit bisa cepat berdaptasi dengan median tanam," ujarnya.