Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, menemukan empat kasus malaria pada Januari 2015 atau meningkat dibanding Desember 2014 yang hanya ditemukan dua kasus malaria di daerah itu.
"Dari data petugas, empat kasus malaria itu terjadi di wilayah Kecamatan Air Itam sebanyak dua orang, Girimaya satu orang dan Gerunggang satu orang," kata Staf Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Tri Endriyanto di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan, dari empat kasus yang ditemukan tiga diantaranya laki-laki dengan kisaran usia diatas 15 tahun atau dewasa dan satu perempuan yang usianya masuk kategori anak-anak. Menurut jenisnya kasus malaria pada warga itu disebabkan oleh plasmodium vivax.
"Jadi kasus malaria yang paling banyak ditemukan pada umumnya disebabkan oleh plasmodium falciparum dan plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang paling umum," ujarnya.
Ia mengatakan, penyebaran parasit itu melalui gigitan nyamuk. Parasit akan masuk ke aliran darah dan bergerak ke organ hati yang mengakibatkan infeksi akan terjadi dan berkembang di organ hati.
"Dari hati parasit akan masuk ke aliran darah dan akan memanfaatkan sel darah merah untuk berkembang biak. Maka itu kami selalu mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan, apa lagi saat ini musim hujan yang mengakibatkan banyak air tergenang dan nymuk mudah berkembang biak," ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, gejala penyakit itu pada umumnya mengalami demam dan menggigil, sakit kepal, mual-mual, muntah, diare, terasa nyeri pada otot dan pegal-pegal.
"Jika ada keluarga atau kerabat yang merasakan gejala tersebut segera bawa ke puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan agar dapat segera diberikan pengobatan sehingga bisa mencegah timbulnya malaria. Lebih baik mencegah dari pada mengobati," ujarnya.
