Pangkalan Baru (ANTARA) - Hadirnya dua bisnis retail Indonesia, Indomaret dan Alfamart di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), menunjukkan keterbukaan pemerintah daerah terhadap para investor untuk menanamkan modal di Bumi Selawang Segantang. Hal ini juga membuat persaingan bisnis di Bateng semakin terbuka.
Namun demikian, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bateng, menginginkan agar perusahaan waralaba tersebut memberikan feedback kepada daerah, dengan memberikan space bagi para pelaku UMKM lokal untuk memasarkan produk mereka di setiap gerai Indomaret atau Alfamart.
"Kami meminta Indomaret dan Alfamart mengakomodir produk-produk UMKM setempat dengan memberikan space di gerai masing-masing, sehingga produk UMKM di Bangka Tengah bisa ikut terpromosikan," ujar Ketua Umum HIPMI Bateng, Abdullah Randi.
Baca juga: HIPMI Bangka Tengah bantu pelaku UMKM pasarkan produk unggulan
Randi mengatakan, HIPMI menyadari jika Indomaret dan Alfamart akan terus mengembangkan sayapnya. Menurutnya, wajar jika suatu bisnis ingin berkembang. Hanya saja, Ia mengingatkan jangan sampai kehadiran pasar modern ini akan mematikan ekonomi kecil di sekitar gerai.
Untuk itu, HIPMI mengharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bateng untuk berhati-hati dalam memberikan izin lokasi, demi menghindari persaingan langsung dengan usaha kecil milik masyarakat Bateng.
"Kami meminta kepala daerah mengkaji lokasi yang akan diajukan agar tidak berbenturan dengan masyarakat sekitar. Tolong jangan sampai masuk ke perkampungan, dan terlalu dekat dengan toko kelontong, ini harus diatur," kata Dia.
Selama ini, ditambahkan Randi, kehadiran toko kelontong dianggap menjadi salah satu sumber perekonomian masyarakat kecil-menengah.
"Kita ketahui selama ini Bangka Tengah tipikal masyarakat-nya selalu bergotong royong. Misalkan, toko kelontong yang ada di desa ngambil barang dulu, baru setiap hari Jumat mereka baru bayar. Jadi, ini harus dipikirkan," katanya.