Tunis (Antara Babel) - Tunisia dan Italia pada Rabu (24/2) menegaskan
bahwa konflik di Libya hanya dapat diselesaikan melalui dialog dan
rekonsiliasi, dan menyampaikan penolakan bagi campur tangan militer di
negara Afrika Utara tersebut.
Penolakan itu disampaikan selama pertemuan Menteri Luar Negeri
Tunisia Taieb Baccouche dengan timpalannya dari Italia Paolo Gentiloni,
yang saat ini sedang berkunjung ke Tunisia.
"Kami tak bisa menerima pemecahan Libya," kata diplomat senior
Italia tersebut dalam taklimat setelah pertemuannya, sebagaimana
dilaporkan Xinhua.
"Italia terikat komitmen untuk menghormati keputusan PBB dan bekerja
sama dengan semua negara Barat demi kepentingan Libya, sehingga semua
upaya mengarah kepada penyelesaian damai," katanya menambahkan.
Kedua menteri itu sepakat bahwa campur tangan militer bukan penyelesaian bagi krisis di negara Afrika Utara tersebut.
Sementara itu, menteri luar negeri Tunisia mengatakan konflik yang
berkecamuk di Libya dan tak-adanya negara memungkinkan penyebaran aksi
teror.
Sebelumnya Parlemen Kongres Nasional Umum (GNC), yang didukung kubu
Islam di Libya, menyatakan pembicaraan yang diperantarai PBB dengan
parlemen saingannya telah dibekukan tanpa batas waktu, kata seorang wakil GNC dalam pembicaraan perdamaian tersebut.
Tunisia-Italia Tolak Campur Tangan Militer di Libya
Kamis, 26 Februari 2015 12:41 WIB