Beirut (Antara Babel) - Pasukan Suriah loyalis Presiden Bashar al-Assad
dan milisi Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berperang secara
terpisah melawan ISIS di sebuah wilayah strategis di perbatasan
Irak-Turki.
Kedua pasukan melancarkan ofensif tanpa berkoordinasi
untuk menyerang ISIS Provinsi Hasakeh, kata Observatorium Suriah untuk
HAM seperti dikutip AFP.
Kepala Observatorium HAM Rami Abdel
Rahman berkata kepada AFP bahwa setelah tiga hari baku tembak, pasukan
pemerintah yang didukung suku-suku Arab telah menduduki 23 desa di pusat
provinsi itu dari penguasaan ISIS.
"ISIS telah melancarkan
serangan balasan ke pos-pos penjagaan milik pemerintah, sedangkan rezim
membentengi posisi-posisinya dengan dukungan suku-suku Arab setempat,"
sambung Abdel Rahman.
Dia mengatakan para pejuang YPG juga tengah memerangi ISIS bersama dengan suku-suku Arab di desa Tal Tamr di barat daya Hasakeh.
"Pejuang-pejuang
YPG di Tal Tamr membom ISIS di sekitar area itu untuk memancing ISIS
membalas, sehingga merea bisa mengetahui posisi-posisi ISIS dan meminta
dilancarkannya serangan koalisi pimpinan AS melawan ISIS."
Juru
bicara YPG Redur Khalil membenarkan kepada AFP bahwa para pejuang Kurdi
telah melancarkan operasi pukul dan mundur terhadap ISIS dari dua front
sekaligus.
"Yang pertama terjadi sekitar Tal Tamr, demi merebut
kota-kota Assyria di wilayah itu, dan yang kedua terjadi di sekitar Tal
Burak," kata dia.
Pekan lalu, ISIS melancarkan serangan ke
daerah-daerah sekitar Tal Tamr yang dikuasai Kurdi dan menculik 220
warga Kristen Assyria dari 11 kota. 19 sandera kemudian diibebaskan
karena telah dibayar.
Provinsi Hasakeh kini dikuasai ISIS,
pasukan pemerintah dan milisi Kurdi. Wilayah ini strategis karena
berbatasan dengan Turki dan Irak.
Sebuah misi pencari fakta PBB
telah digelar di kota terbesar kedua Suriah di Aleppo itu, Senin,
kendati ditentang pasukan oposisi sebagai gencatan senjata terpisah yang
dipromosikan utusan PBB Staffan de Mistura.
"Misi ini adalah
bertujuan menganalisis situasi di lapangan dan menjamin itu, begitu
pembekuan itu diumumkan, maka bantuan kemanusiaan bisa meningkat tajam,"
kata dia.
ISIS Dikeroyok Kurdi dan Suriah di Perbatasan Turki-Irak
Selasa, 3 Maret 2015 11:11 WIB