Bangka (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menyalurkan bantuan kepada yayasan rehabilitas korban narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) "Pendaki Sehati Bangka Belitung" sebagai langkah memerangi peredaran narkoba yang cukup tinggi di daerah ini.
"Saya kagum kepada para pengurus yayasan rehabilitasi narkoba yang mau mengurus orang yang kecanduan narkoba, hal seperti ini tidak mudah dilakukan oleh semua orang," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau Yayasan Pendaki Sehati Babel di Sungailiat, Sabtu.
Ia mengatakan dalam mendukung kelangsungan dan meringankan beban yayasan rehabilitasi korban narkoba ini, Pemprov Babel akan memberikan bantuan berupa dana, sehingga operasional yayasan akan semakin optimal dalam menyembuhkan generasi muda dari barang haram ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pengurus yayasan ini yang berperan aktif membantu pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba ini," kata Gubernur Kepulauan Babel tanpa menyebutkan berapa besaran dana bantuan yang akan disalurkan kepada yayasan ini.
Pembina Yayasan Rehabilitasi Korban Napza Pendaki Sehati Bangka Belitung, Makrizan mengatakan, terbentuknya yayasan rehabilitasi korban napza ini berawal dari keprihatinan dirinya terhadap banyaknya generasi muda yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba di Bangka Belitung.
"Ini bentuk kepedulian kita, terhadap banyaknya kalangan anak muda di Babel ini yang menyalahgunakan narkoba. Kita ingin menyelamatkan mereka yang sudah terlanjur menggunakan obat terlarang tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan di Babel ini ada sebanyak 800 kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani dalam satu tahun dan Babel berada pada tingkat penyalahgunaan narkoba yang cukup tinggi, bahkan mencapai peringkat 10 terbesar di Indonesia.
"Di tempat kita ini dalam waktu tiga bulan sudah merehabilitasi sebanyak 46 anak muda yang kecanduan narkoba," ungkap-nya.