Bangka Barat (ANTARA) - Budidaya perikanan menjadi salah satu sektor yang dilakukan PT Timah untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir. Salah satunya, ialah budidaya udang galah yang dilakukan oleh Pokdakan Selepuk Indah di Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Bangka Barat.
Melalui CSR PT Timah Tbk Pokdakan Selepuk Indah telah menebar ribuan ekor bibit udang galah. Bibit udang galah didatangkan dari Sukabumi dan Yogyakarta. Pasalnya, untuk bibit udang galah belum ada di Bangka Belitung.
Dari ribuan bibit yang ditebar sekitar tujuh bulan lalu, kini Pokdakan Selepuk Indah berhasil memanen puluhan kilogram udang galah yang mereka budidayakan dengan berbagai tantangan yang dihadapi. Tidak semua, udang galah mereka panen, beberapa mereka gunakan sebagai indukan sehingga nantinya bisa menghasilkan bibit udang galah sendiri.
Ketua Pokdakan Selepuk Indah, Muslimin mengatakan dari bantuan CSR PT Timah ini mereka terbilang berhasil membudidayakan udang galah. Udang galah yang dipanen memiliki ukuran cukup besar. Pokdakan ini membudidayakan udang galah dengan membuat pakan sendiri dan juga mendapatkan pendampingan dari penyuluh perikanan yang bekerjsama dengan PT Timah Tbk.
“Hasilnya lumayan, sebenarnya bisa lebih dari ini cuma kemarin ada kendala air laut masuk ke sini, terus listrik belum masuk jadi kita enggak bisa membuat gelembung air. Dengan segala keterbatasan ini terbilang berhasil. 1 kg itu sekitar 20 ekor udang galah, lumayan besar-besar,” katanya saat panen perdana beberapa waktu lalu.
Diakui Muslimin, udang galah memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak peminat. Bahkan tak jarang warga datang ke tempat mereka untuk membeli udang galah, hanya saja udangnya belum bisa diproduksi dengan banyak.
Untuk itu, saat ini pihaknya sedang melakukan ujicoba untuk pembibitan, pasalnya untuk pembesaran sudah membuahkan hasil yang cukup baik.
“Kami jual Rp 100/kg, ini banyak peminatnya kurang barang malah. Nanti yang besar kita pindahkan ke kolam sebelah untuk dijadikan indukan. Karena kan CSR PT Timah ini tujuannya nantinya kelompok kita ini bisa menjadi sentral penyedia bibit udang galah, sehingga bibitnya enggak perlu lagi didatangkan dari luar, tapi itu tadi kami masih kendala di listrik untuk pembesaran maupun pembibitan,” ujarnya.
Menurutnya, sejak awal mereka membudidayakan udang galah mereka dibantu penuh oleh PT Timah Tbk, tidak hanya bibit, tapi juga sarana dan prasarana pendukung lainnya. Pihaknya juga membuat pakan sendiri dan mendapatkan pendampingan.
“Bantuan dari CSR tahap I itu bibit, rumah pakan, pompa sedot lumpur, dan lainnya intinya untuk kebutuhan budidaya udang galah. Kami bersyukur bisa jadi bagian dari program CSR PT Timah karena ini kan memberikan lapangan pekerjaan bagi kami dan anggota kelompok, kami juga dapat ilmu baru dengan pendampingan. Kami berharap tidak hanya kami, nantinya juga akan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, karena kan banyak yang belum berhasil membudidayakan udang galah ini,” katanya.
Dirinya juga berharap, nantinya PT Timah akan terus membantu mereka dan melakukan pendampingan, sehingga kelompoknya bisa menjadi salah satu penyedia bibit udang galah di Babel.
“Terimakasih sekali kepada PT Timah yang sudah sangat membantu kami, kalau tidak dibantu tidak mungkin bisa seperti ini dan tentunya ini manfaatnya luar biasa. Tidak hanya kami kelompok yang merasakan, tapi juga masyarakat sekitar,” ujarnya.
Koordinator penyuluh perikanan Kabupaten Bangka Barat sekaligus Penyuluh Perikanan Kecamatan Tempilang, Andi mengatakan budidaya udang galah yang dilakukan Pokdakan Selepuk Indah ini terbilang berhasil.
“Pertumbuhannya ideal dan pakannya sesuai, saat ini shelter pakai satu lapis. Kalau pakai sistem shelter bertingkat lebih maksimal, menghindar kanabalisme pas ganti kulit multing lebih besar,” katanya.
Menurutnya, program CSR yang dilakukan dengan budidaya perikanan ini sangat baik, sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat, memberikan lapangan pekerjaan dan juga memanfaatkan potensi yang dimiliki desa.
Sementara itu, Sekretaris Desa Air Lintang, Filia mengapresiasi program CSR PT Timah yang telah sering membantu warganya. Program budidaya udang galah ini memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat mereka.
“Masyarakat sangat terbantu, karena kalau untuk mengembangkan sendiri kan kelompok enggak punya dana, Pemerintah Desa juga enggak punya anggaran, jadi sinergi seperti inilah yang diharapkan. Ini memberikan banyak manfaat,” ujarnya.
“Di sini ada beberapa KK yang kerja, tentunya bisa memberikan lapangan pekerjaan, jadi sumber ekonomi baru. Kalau ini berhasil akan semakin banyak tenaga kerjanya. Ini sangat membantu Pemdes dalam mengembangkan potensi desa,” sambungnya.
Menurutnya, sinergi dan kolaborasi PT Timah dengan pemerintah dan masyarakat juga telah terbangun dengan baik. Ia juga menilai, PT Timah sigap membantu masyarakat mereka yang membutuhkan.
“PT Timah cepat juga responnya, karena kan di sini juga ada bantuan sosial untuk masyarakat dan bantuan lainnya. Semoga sinergi ini bisa terus terjalin,” tutupnya.
Berita Terkait
Harvey Moeis klaim dana smelter swasta dipakai untuk bantuan COVID-19
23 Oktober 2024 19:59
Harvey Moeis akui inisiasi pengumpulan dana CSR dari smelter swasta
23 Oktober 2024 19:56
Nurhayati terharu PT Timah bantu biaya pengobatan cucu
15 Oktober 2024 13:16
PT Timah kucurkan dana CSR Rp31,79 miliar
8 Mei 2024 11:20
PT Timah salurkan CSR ke Desa Beriga dari bantuan sosial hingga pengadaan air bersih
16 Desember 2023 18:59
PT Timah gelontorkan CSR ratusan miliar dukung pembangunan Babel
26 November 2023 17:05
PT Timah tanam 1.000 mangrove berdayakan Desa Wisata Teluk Rubiah
10 September 2023 10:22