Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman diajak Kepala KSOP Merak, Justian Gafaru berkeliling mengunjungi Pelabuhan Merak dengan menaiki Golf Cart sebelum menaiki KMP Port Link III, Rabu.
Erzaldi bertolak dari Jakarta ke Provinsi Bandar Lampung untuk beberapa kegiatan di Kota Tapis Berseri ini dengan menggunakan jalur darat dan menyeberangi Selat Sunda dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.
Perjalanan menggunakan KMP Port Link III yang merupakan kapal cepat milik PT. ASDP Indonesia Ferry. Selain dua kali lipat lebih cepat dari pada kapal-kapal lain yang beroperasional di jalur ini, KMP Port Link III juga merupakan kapal yang cukup besar, kapasitasnya bisa memuat 300 mobil atau truk dan ratusan penumpang.
Sebelum menempuh waktu satu setengah jam, Gubernur Erzaldi naik ke KMP Port Link III didampingi langsung oleh Justian Gafaru dari Kantor KSOP Merak menuju terminal eksekutif dan naik ke KMP Port Link III didampingi langsung oleh Nahkoda M. Haryanto.
Sebagai orang Indonesia Gubernur Erzaldi mengaku bangga melihat pelabuhan yang dikembangkan KSOP dengan fasilitas seperti ini. Semua serba cepat, pelayanan mengikuti perkembangan teknologi dan kapal sesuai jadwal. Ini sangat baik menurutnya, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga fasilitas pelabuhan menjadi perhatian, sama halnya dengan Bangka Belitung.
"Ini hebat, sudah lebih dari bandar udara bahkan," ungkap Gubernur Erzaldi kepada Kepala KSOP saat melintasi bagian-bagian pada terminal di Pelabuhan Merak.
Gubernur Erzaldi mengaku akan kerap menggunakan fasilitas ini, selain untuk mempelajari pengembangannya, waktu yang ditempuh sampai ke Pulau Bangka juga hanya cukup delapan jam.
"Tidak seperti pada masa saya kuliah, Lampung ke Palembang saja, kita butuh waktu delapan belas jam," kenangnya.
Dalam kesempatan ini, Justian Gafaru, yang sudah menjabat sebagai Kepala KSOP Merak sejak dua tahun lalu, dalam karirnya pernah menjabat sebagai KSOP Muntok.
Diakuinya, perbedaan Pelabuhan Merak dengan Pelabuhan Muntok sangat banyak. Selain pasang surut air, alur pada rute Merak-Bakauheni tidak sesulit Muntok-Tanjung siapi-api.
Pengembangan kedua pelabuhan ini memang begitu prioritas karena menghubungkan antara dua pulau besar yaitu Jawa dan Sumatera.
"Banyak pejabat-pejabat dari pusat dan daerah yang kerap menggunakan fasilitas pelabuhan ini," cerita Justian Gafaru kepada Gubernur Erzaldi.
"Merak merupakan jantung KSOP, KSOP merupakan BUMN yang sangat berkembang dalam pengelolaan Pelabuhan Merak," jelasnya.
Melihat secara langsung, Gubernur Erzaldi mengatakan, jika semua pelabuhan seperti ini di Indonesia, khususnya Tanjung Siapi-api dan Muntok, ini sangat luar biasa mengingat kita adalah provinsi kepulauan dan berharap dapat mewujudkan fasilitas serupa di Bangka Belitung.
Konektivitas Bangka dan Belitung memang harus ditingkatkan terlebih harus menghubungkan pulau ke pulau kecil lain sekitarnya selain dua pulau besar Bangka dan Belitung.
Perencanaan pembangunan dermaga di Lepar, Pongok dan Selat Nasik salah satu upaya yang sedang dilakukan untuk konektivitas antar pulau menggunakan kapal-kapal roro terlebih jika jembatan Bangka-Palembang sudah terealisasi.