Sungailiat (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengajak masyarakat di daerah itu untuk mencintai kuliner tradisional agar tidak punah akibat maraknya makanan yang modern di pasaran.
"Kekayaan kuliner nusantara cukup banyak ragam cita rasa dan bentuknya, termasuk yang ada di Kabupaten Bangka. Namun, keragaman kuliner warisan nenek moyang itu sudah banyak yang menghilang, karena mulai ditinggalkan sebagian masyarakat dan beralih ke jenis makanan baru," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka, Thony Marza di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, kuliner tradisional merupakan salah satu potensi ekonomi yang patut dikembangkan, namun seiring perkembangan zaman, sebagian masyarakat mulai melupakan makanan-makanan lokal yang seharusnya menjadi kebanggaan kita semua.
"Beragamnya kuliner tradisional yang ada didaerah kita merupakan daya tarik tidak hanya bagi masyarakat pribumi, namun juga wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Bangka ini," katanya.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang mempengaruhi lunturnya kegemaran sebagian masyarakat terhadap makanan tradisional.
"Faktor tersebut diantaranya adanya perubahan gaya hidup, perubahan sosial budaya, perkembangan ekonomi dalam kehidupan masyarakat serta kebiasaan masyarakat terhadap makan di luar," katanya.
Ia mengatakan, makanan tradisional Bangka sebenarnya sudah banyak di kenal dan cita rasanyapun tidak kalah saing dengan makanan luar.
"Seperti lempah kuning, lempah darat, lempah jamur pelawan, rusep dan masih banyak makanan tradisional lainnya yang harus dilestarikan agar menjadi ciri khas kuliner daerah kita," katanya.
Menurut dia, salah satu cara untuk menggalakkan kembali makanan-makanan tradisional tersebut dengan melakukan promosi-promosi sehingga masakan ini selalu ada disetiap sudut daerah.