Port-au-Prince (ANTARA) - Pemerintah Haiti pada Selasa (20/7) secara resmi menetapkan Ariel Henry sebagai perdana menteri, hampir dua pekan setelah Presiden Jovenel Moise ditembak mati.
Peran Henry sebagai pemimpin de facto negara termiskin di kawasan Belahan Barat itu dikukuhkan melalui upacara di Port-au-Prince.
Di ibu kota Haiti itu, ia memulai pidato pelantikannya dengan mengheningkan cipta selama satu menit bagi sang presiden yang terbunuh.
Henry (71 tahun), yang memiliki latar belakang sebagai ahli bedah saraf, ditunjuk oleh Moise sebagai perdana menteri baru, hanya beberapa hari sebelum Moise dibunuh, namun belum sempat dilantik.
Haiti belakangan ini harus bergelut dengan kekacauan yang dipicu oleh kelompok-kelompok pengguna kekerasan.
Henry mengatakan ingin menciptakan kondisi yang memungkinkan sebanyak mungkin orang bisa memberikan suara dalam pemilihan, yang saat ini dijadwalkan berlangsung pada September.
"Sudah waktunya mewujudkan persatuan dan stabilitas," kata Henry.
Ia meminta masyarakat internasional terus memberikan dukungan bagi pemerintahnya, yang telah menerima miliaran dolar bantuan sejak gempa bumi dahsyat mengguncang Haiti pada 2010.
Mantan Perdana Menteri Claude Joseph mengatakan penunjukan Henry dimaksudkan untuk memfasilitasi pemilihan, yang terakhir diadakan pada 2016. Joseph juga memperingatkan bahwa tugas berat menanti di depan.
"Anda mewarisi situasi luar biasa yang ditandai dengan tidak adanya presiden sebagai pelindung Anda, krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah negara, ketidakamanan yang berkembang dengan cepat, situasi ekonomi yang muram dan genting," kata Joseph.
Henry dan Joseph sama-sama menekankan bahwa pemerintah harus memulihkan ketertiban dan keamanan, juga bekerja untuk memperkuat ekonomi yang hancur oleh kejahatan dan pandemi virus corona.
Tak lama setelah Moise dibunuh, Joseph tetap menjabat sebagai perdana menteri meskipun lawan politik di dalam negeri menuduhnya mengejar kekuasaan secara sembrono.
Joseph telah kembali ke posisinya semula, sebagai menteri luar negeri. Beberapa menteri lainnya juga diperkirakan tetap menjabat untuk saat ini.
Upacara pada Selasa berlangsung ketika upacara resmi dimulai untuk mengenang Moise, yang dibunuh pada 7 Juli tengah malam di kediaman pribadinya di Port-au-Prince.
Moise dibunuh oleh sekelompok lebih dari 20 orang, yang sebagian besar merupakan tentara bayaran asal Kolombia.
Pembunuhan Moise merupakan persekongkolan yang kemungkinan meluas jauh melampaui perbatasan negara Karibia itu.
Istri Moise, Marine Moise, yang juga tertembak, sudah tiba kembali di Haiti pada akhir pekan setelah dirawat di sebuah rumah sakit di Miami karena luka-luka yang dialaminya.
Kepala pasukan pengamanan presiden, beberapa pejabat kepolisian Haiti, dan sejumlah warga Haiti-Amerika telah ditahan karena dicurigai terlibat dalam konspirasi untuk membunuh Presiden Moise.
Berita Terkait
Pesawat AS Spirit Airlines terkena tembakan di Haiti, kru terluka
12 November 2024 16:18
Geng bersenjata di Haiti mencoba kuasai bandara utama
5 Maret 2024 21:53
Dua jurnalis Haiti tewas dibunuh geng kriminal
7 Januari 2022 10:56
AS dakwa seorang pria Kolombia bersekongkol membunuh Presiden Haiti
5 Januari 2022 10:14
Kepala geng Haiti ancam bunuh misionaris AS yang diculik
22 Oktober 2021 11:48
Sekelompok misionaris AS diculik di Haiti saat geng kian nekat
18 Oktober 2021 10:25
Meksiko pulangkan lagi 129 migran ke Haiti
7 Oktober 2021 10:05