Mexico City (ANTARA) - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Selasa (20/7) mengecam laporan soal aksi mata-mata pemerintah di dunia maya beberapa tahun lalu yang menargetkan dirinya dan orang-orang dekatnya.
Dia menyebut laporan itu "memalukan" dan mengatakan pemerintahannya tidak memata-matai siapa pun.
Surat kabar Guardian melaporkan pada Senin (19/7) bahwa sedikitnya 50 orang dekat Lopez Obrador menjadi target pemerintahan sebelumnya, setelah presiden saat itu, Enrique Pea Nieto, membeli piranti lunak pemata-mataan Pegasus dari NSO Group, yang berbasis di Israel.
Kejaksaan Agung Meksiko pada Selasa mengatakan mereka berencana menggunakan sejumlah informasi baru dalam penyelidikan aksi mata-mata yang menggunakan Pegasus itu.
"Informasi (baru) sedang dimasukkan ke dalam penyelidikan yang sudah dimulai," kata Kejaksaan Agung dalam pernyataan.
Laporan Guardian didasarkan pada apa yang disebut surat kabar itu dan sejumlah media lain sebagai kebocoran 50.000 nomor telepon yang terpilih sebagai target pengintaian oleh para klien NSO Group.
Daftar nomor telepon itu, yang pertama kali diakses oleh kelompok jurnalis nirlaba Prancis Forbidden Stories dan kelompok advokasi Amnesti Internasional, dibagikan kepada Guardian dan belasan media lainnya.
Reuters belum bisa mengonfirmasi secara independen keberadaan data yang bocor atau apakah kontrak Pegasus masih berlaku.
NSO Group membantah laporan soal kebocoran data itu.
Pegasus secara eksklusif dijual kepada klien-klien pemerintah di seluruh dunia oleh perusahaan Israel itu. Pada 2017, Citizen Lab, sekelompok peneliti dari Munk School of Global Affairs di Universitas Toronto, mengatakan target mereka mencakup nomor-nomor telepon jurnalis, aktivis hak asasi manusia, dan penyelidik kasus hilangnya 43 mahasiswa Meksiko pada 2014.
Lopez Obrador telah menuduh pemerintah sebelumnya penuh dengan korupsi dan penyelewengan. Dia mengatakan pada Selasa jika kontrak Pegasus masih aktif, kontrak itu harus dibatalkan.
Kementerian Pertahanan dan Kejaksaan Agung Meksiko tercatat sebagai klien NSO Group.
Berita Terkait
Presiden Meksiko akan bahas vaksin COVID-19 dengan Kamala Harris
9 Agustus 2021 11:59
PBB kirim utusan ke Suriah untuk bahas bantuan kemanusiaan
17 Desember 2024 16:52
Kemlu terus hubungi WNI di Vanuatu pasca gempa Magnitudo 7,3
17 Desember 2024 16:14
Gempa magnitudo 7,3 landa pesisir Vanuatu dengan ancaman tsunami
17 Desember 2024 14:44
Kemlu RI: 83 WNI lain akan dievakuasi dari Suriah
16 Desember 2024 16:18
Israel serang situs militer di provinsi Latakia dan Tartus, Suriah
16 Desember 2024 13:02