Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para pemilik jasa usaha "homestay" atau pondok wisata mempertahankan ciri khas budaya lokal agar menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke daerah itu.
"Budaya kita yang ramah tamah kepada siapa saja harus tetap dipertahankan, ditambah lagi pengenalan potensi lokal, baik kuliner, adat dan kekayaan alam yang beda dengan daerah lain tentunya akan memiliki kesan tersendiri bagi siapa saja yang datang," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat, M. Soleh di Mentok, Kamis.
Menurut dia, pada tahun 2015 Bangka Barat telah berhasil menggelar kegiatan International Homestay Fair yang diikuti ratusan peserta dari luar daerah dan mancanegara merupakan salah satu bukti usaha pondok wisata bisa diandalkan sebagai salah satu daya tarik wisatawan.
Daya tarik wisata, tidak hanya sebatas destinasi namun juga upaya warga setempat dalam memberikan pelayanan kepada siapa saja yang datang ke daerah itu, salah satunya ketersediaan tempat menginap yang sehat, bersih dan nyaman.
"Untuk itu kami berupaya terus mendorong, melakukan pendampingan dan pelatihan kepada para pemilik rumah singgah, homestay dan pondok wisata agar semakin terampil mengelola usahanya dan tentunya akan berdampak positif terhadap upaya bersama memajukan kesejahteraan masyarakat dari sektor wisata," ujarnya.
Guna meningkatkan keterampilan dalam mengelola tempat usaha rumah singgah, Pemkab Bangka Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan telah beberapa kali menggelar pelatihan, salah satunya yang dilaksanakan saat ini dengan materi pelatihan berupa pengelolaan usaha pondok wisata atau homestay dengan narasumber Ketua Kajian Pariwisata Universitas Bangka Belitung.
Soleh menjelaskan, dalam rangka memajukan pariwisata, segala fasilitas, akomodasi, sarana dan prasarana harus disiapkan dengan cermat, salah satunya adalah homestay atau pondok wisata yang menjadi kebutuhan vital.
Selain membantu perkembangan pariwisata daerah, kehadiran homestay juga akan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha.
"Keuntungan adanya homestay yang dikelola masyarakat bisa membuat wisatawan dari luar yang menginap bisa lebih mengenal budaya dan kuliner khas Bangka Barat," kata Soleh.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, M. Ali mengatakan akan terus berupaya meningkatkan pengetahuan, memotivasi para pelaku usaha wisata serta meningkatkan kompetensi sehingga bisa memberikan pelayanan prima kepada para pengunjung.
"Saat ini kita beri bekal keterampilan kepada 40 pelaku usaha homestay agar nantinya mereka bisa menerapkan ilmu yang didapat dalam menjalankan usaha sehari-hari sehingga pelayanan semakin maksimal dan berkualitas, serta para tamu lebih nyaman dan merindukan suasana untuk kembali lagi ke sini," kata Ali.