Pangkalpinang (ANTARA) - Harga daging ayam terus beranjak naik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel) bersama dengan Polda Kepulauan Babel, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel menggelar rapat terbatas, Kamis (30/9) di Yok Ngopi Pangkalpinang, Babel.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Fadjri Djagahitam selaku Kabid Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Babel bersama Ketua Tim Terpadu Satgas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diwakili Kasubdit 1 Indag Polda Babel AKBP Arif Kurniatan bertujuan untuk mencari solusi permasalahan harga ayam yang terus meroket.
Usai rapat, Kabid Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Babel mengatakan diadakannya rapat kenaikan harga daging ayam karena berdasarkan pemantauan harga yang dilakukan pihaknya di sejumlah pasar di Bangka & Belitung, harga daging ayam (utuh) terus mengalami kenaikan sampai dengan Rp.50.000/kg.
"Hasil pemantauan harga yang kami lakukan di sejumlah titik pasar, baik itu di pasar Kota Pangkalpinang dan Pasar Tanjungpandan telah terjadi kenaikan harga daging ayam (utuh). Harga daging ayam di sejumah pasar Kota Pangkalpinang itu berkisar antara Rp. 33.000/kg sampai Rp. 40.000/kg, sedangkan di Tanjungpandan Kabupaten Belitung harga daging ayam sudah mencapai Rp. Rp.50.000/Kg nya," katanya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya bersama dengan Tim Terpadu Satgas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu Polda Babel, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel dan pihak terkait lainnya mengadakan rapat guna mencari titik masalahnya serta mencari solusi
penanganannya.
"Kita melakukan rapat dengan Polda Babel dan Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Babel untuk menindaklanjuti hal tersebut, dimana tujuannya itu tak lain untuk mengendalikan harga daging ayam agar harganya menjadi stabil dan tentunya terjangkau oleh masyarakat," tuturnya.
Ada pun hasil rapat tersebut kata Fadjri Djagahitam, pihaknya bersama Tim Satgas Pangan Provinsi Kep Babel akan melakukan pengawasan ke lapangan guna melakukan peninjauan secara langsung ke sejumlah pelaku usaha dan distributor daging ayam guna menggali informasi kenaikan harga daging ayam & mencari solusinya.
"Hasil rapatnya yaitu kita akan turun kelapangan untuk melakukan peninjauan ke sejumlah perusahaan atau pelaku usaha peternakan ayam untuk mendapatkan informasi, setelah itu akan dilakukan Rakor dengan pelaku usaha dan distributor daging ayam," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Terpadu Satgas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diwakili Kasubdit 1 Indag Polda Kepulauan Babel AKBP Arif Kurniatan menjelaskan rapat bersama ini dilakukan guna menyikapi harga ayam yang terus naik, tentunya dengan harapan agar dapat sesegera mungkin melakukan penanganan.
"Dari Polda langsung melakukan rapat dengan dinas-dinas terkait, salah satunya Disperindag dan Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan untuk melakukan tindakan selanjutnya, dengan harapan dapat mengurai permasalahan-permasalahan yang menyebabkan harga daging ayam naik," tuturnya.
Jika ditemukan permasalahan, maka Polda Babel bersama dengan dinas terkait serta pelaku usaha akan mencarikan solusi agar harga ayam menjadi stabil.
"Kemudian mencari solusi dan dimungkinkan untuk menginterpesi agar harga daging ayam tersebut bisa stabil. Perlu diketahui untuk beberapa daerah berbeda beda permasalahannya, isu di Babel harga daging ayam, sedangkan di daerah lain itu harga telur ayam yang mengalami penurunan, tentunya hal ini menjadi tugas dan tangungjawab bersama untuk mencari solusi yang terbaik," katanya.
Menurut Arif Kurniatan, kemungkinan terjadinya kenaikan harga ini diakibatkan stok daging ayam terbatas disaat permintaan dari masyarakat yg cukup tinggi. Oleh sebab itu agar lebih jelas permasalahannya, pihaknya akan mencoba untuk mencari dan mengurai permasalahan kenapa harga daging ayam belakangan ini terus naik dan dengan target secepatnya dilakukan.
"Hasil rapat ini untuk mencari permasalahan dan mengurainya, harapannya dalam beberapa hari kedepan dapat kita peroleh permasalahannya, untuk melakukan tindakan selanjutnya. Target secepatnya, yang jelas secepatnya sehingga tidak menjadi isu yang berkembang," tegas Arif Kurniatan.