Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala BPOM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Arnold Sianipar menyatakan belum menemukan peredaran beras plastik dan daerah ini bebas dari beras mengandung bahan kimia sintetis.
"Kami telah melakukan inspeksi mendadak dan mengambil sampel beras di pedagang beras eceran ke sejumlah pasar tradisional, gudang beras dan tidak ditemukan beras yang mengadung zat kimia berbahaya," kata Arnol Sianipar di Pangkalpinang, Selasa.
Dalam sepekan terakhir ini, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan gudang beras yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Hasil mengujian sampel beras di tempat pedagang dan gudang beras tersebut, tidak ditemukan beras mengandung plastik," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pihaknya tetap mewaspadai peredaran beras plastik ini yang dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya di masyarakat.
"Kewaspadaan ini penting, mengingat ketergantungan beras impor di daerah ini sangat tinggi, seiring hasil beras petani lokal yang masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, diimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati sebelum membeli dan memasak beras tersebut, jangan sampai memasak beras plastik yang akan mengganggu kesehatan.
"Kami berharap masyarakat ikut mengawasi beras plastik ini. Apabila menemukan beras yang mencurigakan maka diminta untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
