Jakarta (ANTARA) - Brand fashion Ximivogue akan memperluas bisnis fast fashion retail dengan menawarkan saham mereka di platform equity crowdfunding LandX.
Direktur Ximivogue Indonesia, Bernard Permadi, menjelaskan Ximivogue mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19 berkat strategi pengembangan bisnis yang tepat serta upaya mereka untuk menambah outlet di lokasi strategis.
"Salah satu strategi briliannya adalah bermitra dengan LandX untuk bisa menambah outlet-outlet yang rencananya akan kami buka di Pondok Indah Mall (Jakarta) dan Tunjungan Plaza (Surabaya)," kata Bernard Permadi dalam siaran pers, Senin.
Ximivogue memulai pasar globalnya pada tahun 2015 dan telah memiliki lebih dari 10.000 karyawan di seluruh dunia. Kini, Ximivogue telah bekerja sama dengan lebih dari 90 negara yang tersebar di beberapa wilayah dengan jumlah outlet lebih dari 1.600 dan enam di antaranya ada di Indonesia antara lain Jakarta, Bekasi dan Medan.
Andika Sutoro Putra, Founder dan Chief Executive Officer LandX mengatakan, Kami sangat bersemangat dengan Ximivogue menjadi salah satu mitra kami dan memilih LandX sebagai layanan urun dana untuk ekspansi."
"Dengan core value dan target market yang luas, mulai dari muda hingga tua, dengan produk yang ditawarkan berbagai macam jenisnya. Kami tidak heran jika bisnis ini memiliki potensi yang cukup menjanjikan," kata dia.
Putra juga mengajak kalangan milenial untuk memulai investasi demi mendapat penghasilan pasif, karena menurutnya, "Di era pandemi ini saat waktu luang bertambah dan teknologi informasi semakin maju, kaum milenial dapat memanfaatkan waktunya untuk berinvestasi sejak dini dengan memiliki saham di sebuah perusahaan dan mendapatkan keuntungan dari bisnis yang beresiko rendah."
Saat ini LandX telah memiliki 42 persen dari total user (investor) dengan rata-rata usia 17 - 24 tahun.
"Kami yakin akan bertambah lagi. Saat ini LandX menawarkan investasi mulai Rp1 juta untuk memiliki saham sebuah perusahaan dengan dividen berkisar 10-15 persen per tahun, kata dia.
Ia memastikan bahwa LandX sangat ketat dalam menyeleksi perusahaan/UKM yang akan dibiayai dari uang investor. Perusahaan/UKM yang dibiayai harus sudah memiliki prospek, kinerja dan pertumbuhan yang positif serta aset dasar properti yang bernilai tinggi, dan risiko mitigasi yang matang.
Salah satu keunggulan dari perusahaan yang melakukan listing di LandX antara lain adalah kualifikasi pengelola yang amanah dan perform, jadi kredibilitas pengelola menjadi taruhan mereka ketika mengajak masyarakat luas untuk membangun bisnis yang sedang ia bangun. Dan terakhir pertumbuhan positif," kata Putra.
Sejak berizin OJK pada akhir Desember 2020, jumlah investor terdaftar LandX mencapai lebih dari 65 ribu investor dengan nilai dividen yang telah dibagikan sebesar Rp2,21 miliar.