Koba (Antara Babel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI mencatat, laju pertumbuhan penduduk Indonesia telah mencapai 1,49 persen atau bertambah sekitar 4 juta jiwa per tahun, sehingga sangat mengkhawatirkan.
"Jika melihat angka tersebut, maka jumlah penduduk negara kita bertambah sekitar empat juta jiwa per tahun," kata Kepala BKKBN RI, Surya Chandra Surapati saat berkunjung ke Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, Selasa.
Ia menjelaskan, jika melihat dari angka tersebut maka ledakan penduduk Indonesia cukup tinggi sehingga dikhawatirkan menjadi ancaman bagi generasi muda mendatang.
"Saat ini jumlah penduduk Indonesia mencapai sekitar 250 juta jiwa. Angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 per tahun itu merupakan selisih antara yang lahir dengan meninggal dunia," ujarnya.
Surya Chandra mengatakan, angka pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahunnya itu lebih besar dari jumlah penduduk Singapura secara keseluruhan.
"Tentu angka pertumbuhan ini sangat tinggi, jika tidak disikapi dengan benar maka bisa menjadi ancaman bagi penduduk Indonesia," ujarnya.
Menurut Surya, semua pihak harus berperan dalam membangun keluarga sejahtera dan generasi muda yang unggul, tidak hanya mengandalkan dari Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
"Ini di antara upaya menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia, karena tantangan ke depan yang akan dihadapi adalah masalah PLKB," ujarnya.
Menurut dia, kekurangan tenaga PLKB tidak hanya di Kabupaten Bangka Tengah saja, tetapi dirasakan di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau satu orang PLKB membina lebih dari satu atau dua desa, tentu akan berat dan kedodoran, sehingga tidak terbina dengan baik. Maka harus dibina terus dengan membangun komunikasi antarpribadi," ucapnya.