Tanjungpandan, (ANTARA Babel) - Kepala unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Museum Belitung, Alex Suryadi mengaku, kekurangan tempat untuk menyimpan koleksi harta karun, termasuk keramik, yang diangkat dari kapal karam.
Kepala UPTD Alex Suryadi di Tanjungpandan, Jumat mengatakan, museum memiliki sekitar 3.000 benda berharga sebagai koleksi yang berasal dari muatan kapal yang tenggelam (BMKT).
"Dari jumlah tersebut, koleksi yang bisa dipamerkan kurang dari 20 persen, sisanya kami simpan di ruang-ruang penyimpanan," tutur Alex.
Ia menjelaskan, ruang-ruang penyimpanan tersebut belum representatif, sehingga tidak dibuka untuk umum.
Oleh sebab itu Museum Nasional Maritim yang rencananya akan dibangun di Belitung segera bisa terealisasi, karena koleksi BMKT harus segera mendapat tempat yang layak.
"Mudah-mudahan dengan dibangunnya Museum Nasional Maritim, koleksi BMKT bisa segera dipindahkan dan mendapat perawatan yang lebih layak dan bisa dipamerkan," harap Alex.
Museum Belitung terletak di depan RSUD Tanjungpandan, selama sepuluh bulan periode Januari-Oktober 2012 dikunjungi lebih dari 40.000 orang dari sasaran 60 ribu dalam setahun.
Museum yang diprakarsai oleh ahli geologi Belgia, Dr Osberger pada 1963 tersebut menyimpan berbagai macam benda bersejarah termasuk peninggalan Kerajaan Belitung dan harta karun dari Kapal Tang Cargo.
Selain itu, hanya dengan membayar tiket masuk seharga Rp2000, pengunjung dapat menikmati kebun binatang mini di belakang museum yang menyimpan berbagai koleksi seperti orangutan dan berbagai macam burung khas Bangka Belitung.