Belitung, Babel (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau nelayan mewaspadai terjadinya gelombang tinggi ketika turun melaut.
"Kami mengimbau nelayan selalu memantau perkembangan cuaca sebelum memutuskan untuk turun melalut," kata Wakil Ketua DPC HNSI Belitung, Jasman di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Jumat.
Ia mengatakan nelayan diharapkan dapat mengutamakan keselamatan dan tidak memaksakan diri untuk melaut jika kondisi cuaca sedang dalam keadaan tidak baik.
"Kalau cuaca buruk kami harapkan tidak memaksakan diri turun melaut karena keselamatan adalah hal utama keluarga menanti di rumah," ujarnya.
Menurut dia, berdasarkan informasi perkembangan cuaca yang dirilis oleh BMKG, prakiraan tinggi gelombang di perairan Selat Gaspar berkisar 1,25 sampai 2,5 meter.
"Memang gelombang masih dalam kategori sedang namun karena terjadinya kondisi anomali cuaca saat ini yang cepat berubah tiba-tiba hujan dan badai maka imbau tetap berhati-hati," katanya.
Ia mengimbau, nelayan dapat memastikan alat keselamatan di dalam kapal berfungsi dengan baik jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat.
"Alat-alat keselamatan seperti pelampung dan radio komunikasi harus berfungsi baik karena ini penting jika kita menghadapi kondisi darurat dan keadaan gawat," ujar Jasman.
Berita Terkait
HNSI Babel: Penghapusan kredit macet tingkatkan kesejahteraan nelayan
10 November 2024 15:55
Sektor pertambangan membantu tingkatkan kesejahteraan nelayan
2 September 2023 09:30
PPN Tanjung Pandan aktifkan kembali tempat pelelangan ikan
15 Januari 2023 08:28
HNSI Belitung ingatkan nelayan waspada cuaca buruk
28 Desember 2022 18:36
HNSI Belitung imbau nelayan waspada gelombang tinggi ketika melaut
6 Desember 2021 18:46
HNSI Belitung keberatan soal rencana pemindahan PPN Tanjung Pandan
26 Maret 2021 09:13
HNSI Belitung imbau nelayan waspada cuaca buruk
11 Desember 2020 14:53
HNSI Belitung berharap kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan berlanjut
24 Oktober 2019 18:00