Paris (ANTARA) - Pemerintah Prancis pada Rabu (22/12) melaporkan 84.272 kasus baru COVID-19 dalam sehari, jumlah tertinggi sejak April.
Angka itu mendekati 84.999 kasus yang tercatat selama puncak gelombang pada musim semi di Prancis.
Perkembangan drastis virus corona menjadi kekhawatiran utama bagi pemerintah, yang menganggap situasi kesehatan "kritis".
Jumlah itu sepertinya terus bertambah dalam beberapa hari ke depan, dengan otoritas kesehatan memperkirakan lebih dari 100.000 kasus per hari akibat varian Omicron.
Saat konferensi pers mingguan juru bicara pemerintah Gabriel Attal menyebutkan bahwa laju epidemi berpotensi meningkat akibat imbas Omicron yang bakal menjadi dominan selama Natal sampai Tahun Baru.
Akan tetapi pemerintah Presiden Macron ragu-ragu untuk mengumumkan pembatasan tambahan yang dapat menghambat bisnis komersial sekaligus mengganggu perayaan Natal bagi keluarga.
Menurut Attal, pembatasan baru akan diumumkan setelah pemerintah mengevaluasi situasi kesehatan pada 27 Desember.
Sejumlah kota termasuk Paris membatalkan konser megah dan pesta kembang api menyambut Tahun Baru.
Berita Terkait
Prancis taklukan Italia di San Siro
10 jam lalu
Enam negara pastikan diri melaju ke perempat final UEFA Nations League
17 November 2024 11:04
Jadwal UEFA Nations League pekan ini: Belgia vs Italia, Spanyol vs Denmark
13 November 2024 22:19
Penegak hukum Prancis ditahan di Yerusale, Dubes Israel dipanggil
8 November 2024 11:13
Macron minta Israel setop operasi militer, upayakan dialog politik
18 Oktober 2024 14:45
Prancis larang industri Israel tampil di pameran militer Euronaval
17 Oktober 2024 10:32
Hasil Nations League: Prancis, Italia dan Jerman raih tiga poin
15 Oktober 2024 08:44
Dwigol Kolo Muani bawa Prancis taklukkan Belgia 2-1
15 Oktober 2024 08:37