Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk selama 2021 telah menenggelamkan 1.920 unit karang buatan atau artificial reef di laut Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai langkah konkrit perusahaan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
"Kita berharap penenggelaman karang buatan ini, dapat menjadi sarana pendukung bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan ikannya," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak 1.920 unit karang buatan ini ditenggelamkan di 11 lokasi di laut Provinsi Kepulauan Babel dengan rincian Pulau Panjang sebanyak 240 unit, Karang Rulak 240 unit, Rambak 240 unit.
Selain itu, penenggelaman karang buatan di Perairan Tuing sebanyak 60 unit, Pulau Putri 240 unit, Tanjung Melala 240 unit, Malang Gantang 240 unit, Tanjung Ular 120 unit, Karang Aji 120 unit, Pulau Pelepas 60 unit dan Tanjung Kubu sebanyak 120 unit.
"Dalam melaksanakan penambangan PT Timah Tbk juga melaksanakan amanat regulasi yaitu aspek reklamasi dalam kaitannya dengan pelestarian dan keberlanjutan lingkungan laut di lingkungan operasional perusahaan," ujarnya.
Kepala Desa Tanjung Gunung Kabupaten Bangka Tengah Muslim mengatakan penenggelaman karang buatan PT Timah ini sangat mendukung program pemerintah desa mengembangkan wisata mancing dalam peningkatan ekonomi masyarakat pesisir itu.
"Bantuan karang buatan ini sangat membantu kami dalam mengembangkan potensi wisata mancing, snorkeling, pulau kecil dan wisata bahari lainnya" katanya.
Ia mengatakan saat ini Pemdes Tanjung Gunung lebih memfokuskan pengembangan wisata bahari khususnya mancing yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan ekonomi masyarakat di pascapendemi COVID-19.
"Saat ini kita telah memiliki dua unit kapal khusus untuk mengangkut wisatawan berwisata mancing, snorkeling dan pulau-pulau kecil yang masih alami untuk dinikmati wisatawan lokal, nasional maupun internasional," ujarnya. **1**