Kota Vatikan (Antara Babel) - Jozef Wesolowski, mantan uskup agung dan
duta besar Vatikan untuk Republik Dominika, akan duduk di kursi
pesakitan pada Sabtu atas tuduhan pelanggaran seks terhadap anak.
Ini
merupakan salah satu batu ujian bagi kepemimpinan Paus Fransiskus guna
membersihkan gereja dari berbagai skandal pelecehan seks terhadap anak.
Mantan
Uskup Agung berusia 66 tahun asal Polandia itu pernah menjadi Duta
Besar Vatikan di Santo Domingo selama lima tahun sebelum ditarik kembali
ke Roma pada tahun 2013 karena media lokal menuduhnya membayar anak
laki-laki untuk melakukan adegan seksual.
Paus memerintahkan penyelidikan dan mantan Duta Besar Vatikan itu
ditangkap pada September lalu dan ditahan di Vatikan. Ini kali pertama
bagi negara berupa kota kecil itu menangkap seseorang untuk tuduhan
pedofilia.
Setelah penangkapannya, para penyidik Vatikan menemukan berbagai
materi pornografi anak di komputer milik si mantan Duta Besar.
Wesolowski telah dipecat oleh pengadilan Vatikan.
Wesolowski diancam hukuman kurungan hingga delapan tahun bila
didapati bersalah menyiksa anak dan selama dua tahun memiliki materi
pornografi anak.
Besar kemungkinkan pelaksanaan hukuman bakal
dilakukan di Italia daripada di Vatikan. Para pejabat terkait juga telah
menyarankan agar Wesolowski diekstradisi dari Republik Dominika atau
Polandia.
Pada bulan Juni, Paus Fransiskus menyetujui pembentukan
Pengadilan Vatikan bagi penyelesaian kasus pelecehan seksual terhadap
anak.
Sementara kelompok yang mewakili korban pelecehan oleh pemimpin
agama menyambut baik sidang terhadap Wesolowski. Mereka mengingatkan
bahwa masih banyak lagi yang harus dilakukan untuk membersihkan gereja
dari skandal pelecehan seksual.
Satu kelompok,
BishopAccountability.org, mengatakan 79 uskup dituduh melakukan
pelanggaran seksual, dan hanya empat yang sudah dipecat.
Paus tidak akan berada di Vatikan saat sidang Wesolowski dimulai. Ia
mengunjungi tiga negara di Amerika Selatan dan membawa serta mayoritas
media Vatikan.
Mantan Dubes Vatikan Diadili Karena Terlibat Skandal Pelecehan Seks
Sabtu, 11 Juli 2015 15:28 WIB