Pangkalpinang (Antara Babel) - Nelayan tradisional di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung memilih menangkap cumu-cumi karena lebih mudah mendapatkannya dan juga nilai jualnya cukup tinggi dan lebih menguntungkan dibanding ikan.
"Menangkap cumi-cumi itu lebih mudah dibandingkan ikan, tiga hari melaut bisa mendapatkan sekitar 300 kilogram cumi-cumi dan itu tidak perlu berlayar jauh hingga ke tengah laut," kata seorang nelayan, Hidayat di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan, harga cumi itu masih bertahan tinggi yaitu sekitar Rp42.000 per kilogram. Biaya melaut pun tidak terlalu banyak yang harus dikeluarkan karena menangkap cumi itu cukup pada bagian tepi laut saja.
"Jika menangkap ikan nelayan berlayar jauh hingga ke tengah laut untuk mendapatkan hasil yang maksimal sehingga biaya yang dikeluarkan pun cukup besar, berbeda halnya dengan menangkap cumi-cumi," ujarnya.
Ia mengatakan, menangkap cumi itu dengan cara tradisional demi menjaga lingkungan laut agar tidak rusak meskpin begitu ia tidak merasa sulit untuk menangkap cumi-cumi dalam jumlah besar.
"Kami hanya menggunakan pancing untuk menangkap cumi-cumi itu namun hasil yang didapat cukup memuaskan, selama cuaca bagus menangkap cumi-cumi sangat gampang," ujarnya.
Demikian juga Basri, nelayan lainnya yang mengakui jika menangkap cumi-cumi lebih menguntungkan dan mudah dibanding menangkap ikan.
Ia mengatakan, terkadang menangkap ikan hingga ke tengah laut belum tentu sebanding penjualan dengan pengeluaran.
"Harga cumi itu jarang turun meskipun pasokan dari nelayan banyak, lebih cenderung stabil maka itu banyak nelayan yang berusaha menangkap cumi-cumi dibanding ikan," katanya.