Pangkalpinang (Antara Babel) - Kepala Badan Pengelolaan, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Zainal Arifin menyatakan petani resah karena pencurian tanaman lada putih yang berbuah dan siap panen di kebun kini marak.
"Kami sudah menerima sekitar 50 laporan terkait pencurian lada pada tanaman lada siap panen, bahkan semalam stok lada milik BP3L juga nyaris dicuri," kata Zainal Arifin di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan pencurian lada putih di kebun marak karena harga timah, sawit dan karet anjlok, sehingga pelaku kejahatan mengincar lada di kebun petani.
"Pencuri menebang pangkal pohon lada yang sedang berbuah, sehingga petani sangat dirugikan," ujarnya.
Jika pencuri hanya sekedar mengambil buah lada tersebut, kata dia, maka petani tidak terlalu dirugikan karena tanaman lada masih bisa berbuah tahun depan dan mereka bisa menikmati panen ladanya.
"Kami sangat prihatin, karena petani bersusah payah merawat tanaman ladanya selama tiga tahun dengan biaya yang sangat besar," ujarnya.
Menurut dia saat ini petani harus menjaga kebun ladanya siang malam, sehingga pemasukan keluarga untuk kebutuhan sehari-hari berkurang, bahkan tidak ada sama sekali.
"Pada saat menanam lada petani bingung untuk mencari dana dan akan panen ladanya juga bingung karena harus menjaga kebun siang malam agar ladanya tidak dicuri orang," ujarnya.
Ia berharap aparat kepolisian untuk berpatroli di kawasan perkebunan lada, untuk membantu petani menjaga keamanan tanaman ladanya.
"Kami berharap petani secara bersama-sama menjaga kebunnya, sehingga pencuri lada ini bisa ditangkap dan dihukum berat," ujarnya.
BP3L: Petani Babel Resahkan Pencurian Lada
Sabtu, 8 Agustus 2015 18:13 WIB
Kami sudah menerima sekitar 50 laporan terkait pencurian lada pada tanaman lada siap panen, bahkan semalam stok lada milik BP3L juga nyaris dicuri,"