Jakarta (ANTARA) - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan bahwa Istana Kepresidenan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat meski jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terus menurun.
Setelah berkoordinasi dengan Sekretariat Militer, Pasukan Pengamanan Presiden, dan Tim Dokter Kepresidenan, kami masih tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan Istana, ujar Heru dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan untuk tamu yang akan bertemu Presiden diwajibkan melakukan swab PCR sehari sebelumnya atau masih dalam rentan waktu 24 jam dari hasil tes PCR terakhir.
Ketentuan ini, kata Heru, tidak hanya diterapkan untuk tamu-tamu Presiden yang akan bertemu di Istana saja, tapi juga saat Presiden melakukan kunjungan kerja.
Untuk itu kami mohon pengertian para pejabat di daerah, baik gubernur, kapolda, pangdam, bupati, wali kota, pejabat Forkopimda lainnya, dan para tokoh masyarakat yang akan menyambut atau mendampingi Presiden saat berada di daerah agar melakukan swab PCR terlebih dahulu, kata Heru.
Hal ini , katanya, telah diingatkan Biro Protokol Sekretariat Presiden kepada protokol pemda dan pihak-pihak yang akan bertemu Presiden.
Oleh karenanya, kami memohon maaf jika ada pejabat maupun tokoh masyarakat di daerah yang terpaksa kami tolak untuk mendampingi Bapak Presiden karena hanya menunjukkan hasil swab antigen, tutur Heru.