Pangkalpinang (ANTARA) - Kinerja bisnis perusahaan harus seiring dengan kontribusi positif perusahaan dalam membangun negeri. Menyadari hal ini, PT Timah Tbk terus berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam proses bisnisnya sehingga bisa memberikan dampak ekonomi masyarakat.
Emiten Berkode TINS ini melalui CSR nya menggerakkan ekonomi masyarakat dengan memberdayakan kelompok masyarakat dan komunitas di wilayah operasional perusahaan. Program pemberdayaan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
PT Timah Tbk merangkul beberapa komunitas hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengembangkan potensi yang dimiliki untuk memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
PT Timah Tbk merangkul Kelompok Budidaya Ikan dan Pokdakan Pemuda Mandiri Kelurahan Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan untuk membudidayakan udang vaname dengan sistem bioflok.
Budidaya udang vaname ini dinilai menjadi komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis karena harganya yang cukup menjanjikan.
Salah satu anggota Pokdakan Pemuda Mandiri Akbar Jaya mengatakan, untuk memulai usaha ini, pihaknya dibantu PT Timah Tbk. Selain untuk menggerakkan ekonomi masyarakat kerja sama PT Timah Tbk dengan kelompok mereka juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Modal usaha pertama kami dibantu PT Timah Tbk, selain itu sarana prasarana juga
diberikan PT Timah, mulai dari kolam terpal, pemasangan KWH, pakan, benur, pompa oksigen,” katanya belum lama ini.
Kedepan, Ia berharap PT Timah Tbk dapat terus memberdayakan kelompok masyarakat sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan yang bisa berdampak bagi ekonomi masyarakat.
Di sektor pertanian PT Timah Tbk juga menggandeng Kelompok Tani Tanjung Jaya di Kabupaten Bangka Barat untuk membudidayakan mangrove. Nantinya mangrove ini akan ditanam di kawasan reklamasi perusahaan.
Selain memberdayakan Kelompok Tani Tanjung Jaya, PT Timah Tbk juga mengedukasi tentang pengelolaan lahan bekas tambang bagi masyarakat.
“Gapoktan menjadi mitra binaan PT Timah Tbk sejak tahun 2017, kami bergerak dalam pembibitan mangrove. Sekarang ada sekitar 50 orang anggota, 25 diantaranya aktif untuk pembibitan,” kata Ketua Kelompok Tani Tanjung Jaya, Hendrick M. Amin.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan dengan adanya pembibitan dari PT Timah Tbk ini dapat meningkatkan penghasilan mereka.
“Kami punya penghasilan tambahan dan ini juga banyak anak muda yang terlibat di sini. Diberikan pemahaman juga kami tentang mengelola lingkungan. Setelah itu, nantinya kami juga transfer ilmu ke masyarakat. Bahkan kami dilibatkan PT Timah Tbk dalam Proper Emas,” ujarnya.
Tak Hanya kelompok masyarakat, PT Timah Tbk juga bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama Desa Burung Mandi mengembangkan sektor pertanian di lahan bekas tambang.
Kepala Desa Burung Mandi Sudarsono mengatakan BUMDes Maju Bersama menerapkan pola kemitraan bersama PT Timah Tbk mengembangkan Kampung Agetasi bertujuan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat Desa.
Ia menyebutkan, program ini juga sekaligus memberikan edukasi bagi masyarakat tentang beberapa komoditas pertanian yang bisa dikembangkan di Desa Burung Mandi. Sehingga komoditas pertanian yang ditanam di Kebun BUMDes berbeda dengan tanaman masyarakat agar tak menganggu komoditas pertanian yang sudah berjalan.
"Kemarin masyarakat mengira tanaman sejenis melon, bawang itu tidak bisa tumbuh di desa mereka, tapi percontohan dengan konsep kemitraan PT Timah Tbk itu berhasil," jelasnya.