Mentok, Babel (ANTARA) - Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meraih penghargaan Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas prestasi kinerja dalam perumusan dan penerapan kebijakan sesuai prinsip pembangunan berkelanjutan.
"Kami berharap prestasi ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan supaya perbaikan lingkungan semakin berkualitas dan terus-menerus," kata Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Barat Idwin di Mentok, Kamis.
Penghargaan Nirwasita Tantra yang diterima Pemkab Bangka Barat tahun ini merupakan hasil penilaian laporan Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) tahun 2021 dan ajang dalam kegiatan itu diikuti oleh seluruh kabupaten, kota dan provinsi se-Indonesia.
Dalam laporan IKPLHD tahun tersebut tim menampilkan beberapa hal dipandang inovatif terkait penanggulangan bencana banjir, penanggulangan ketersediaan akses air bersih dengan sistem perpipaan, pengelolaan sampah organik dengan mengembangkan mikro bakteri, dan pemanfaatan lokasi-lokasi eks tambang, belukar dan hutan bakau untuk lokasi agrowisata atau ekowisata.
Penghargaan itu diberikan berdasarkan penilaian terhadap laporan informasi lingkungan hidup yang disusun pemerintah daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup yang wajib disampaikan setiap tahun.
Laporan tersebut terkait penyajian data dan informasi lingkungan hidup di daerah Bangka Barat melalui pengumpulan data primer dan sekunder dari para pihak, penetapan isu prioritas lingkungan hidup daerah melalui analisis "driving force, pressure, state, impact dan respons" (DPSIR), proses FGD dengan berbagai pihak terkait, peringkat dengan analisa AHP (Analysis Hierarchy Process).
"Dalam analisa ini penilaian berdasarkan kelompok data, seperti tata guna lahan, kualitas air, kualitas udara, risiko bencana, tata kelola dan perkotaan," katanya.
Laporan IKPLHD yang disusun tersebut kemudian disampaikan tim DLH Kabupaten setiap tahun ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dinas LHK Provinsi Babel.
Idwin mengatakan selain menggambarkan kelompok data yang ditetapkan, dalam dokumen menyampaikan hal-hal yang dipandang inovatif terkait program maupun kegiatan yang dilakukan daerah, masyarakat dan pelaku usaha.
"Penghargaan ini menjadi motivasi sekaligus tantangan dalam meningkatkan kinerja daerah di bidang lingkungan hidup, terutama upaya bersama dalam perbaikan kualitas lingkungan hidup," katanya.