Lumajang (Antara Babel) - Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru Ayu Dewi Utari mengatakan habitat elang jawa dan lutung jawa
yang berada di Gunung Semeru (3.676 mdpl) ikut terbakar dalam kebakaran
yang melanda kawasan TNBTS tersebut.
"Di lokasi kebakaran hutan Semeru terdapat habitat lutung jawa,
elang jawa, bahkan dikabarkan macan tutul juga habitatnya di sana, namun
hingga kini petugas tidak menemukan bangkai satwa liar yang dilindungi
itu," kata Ayu saat dihubungi dari Lumajang, Sabtu.
Hutan lindung di Blok Watu Rejeng yang berada di lereng Gunung
Semeru terbakar sejak Selasa (20/10) dan hingga Sabtu pagi, api belum
berhasil dipadamkan.
Lokasi kebakaran tersebut berada antara pos pendakian dua hingga
tiga dengan total hutan seluas 25 hektare yang hangus terbakar akibat
ulah pendaki yang ceroboh dengan menyalakan api unggun.
Ia memprediksi sejumlah satwa liar tersebut dapat menyelamatkan
diri dari kobaran api karena petugas tidak menemukan bangkai hewan di
beberapa titik kebakaran yang berhasil dipadamkan petugas.
"Tim gabungan dari petugas TNBTS, masyarakat peduli api (MPA),
anggota TNI, petugas BPBD Lumajang, dan sukarelawan berusaha memadamkan
sejumlah titik api yang semakin meluas di gunung tertinggi Pulau Jawa
itu," tuturnya.
Ayu berharap kebakaran hutan di kawasan TNBTS yang mencapai 25
hektare itu tidak mengganggu kelangsungan hidup satwa liar yang berada
di dalamnya, namun untuk tanaman endemis di kawasan tersebut dipastikan
hangus terbakar.
"Petugas terus bergerak cepat memadamkan sejumlah titik api, agar
tidak menjalar ke lokasi lain karena embusan angin yang cukup kencang
dan tanaman yang kering akan memicu kebakaran semakin meluas," paparnya.
Sementara Komandan Rayon Militer Senduro Kapten Infanteri Abdul
Muntholib mengatakan petugas di lapangan kesulitan memadamkan api karena
titik api berada pada kemiringan mencapai 70 derajat.
"Dengan kondisi medan yang cukup sulit, kami harus berhati-hati
untuk memadamkan api, agar tidak menjadi korban dalam upaya pemadaman
kobaran api Gunung Semeru," tuturnya.
Upaya pemadaman dilakukan dengan cara manual dan penyekatan untuk
mengisolasi lahan yang terbakar tidak meluas ke areal lain.
Habitat Elang dan Lutung di Semeru Ikut Terbakar
Sabtu, 24 Oktober 2015 20:49 WIB